Bobo.id - Setiap hari, kita pasti makan nasi. Entah itu nasi putih, nasi merah, atau nasi yang sudah diolah menjadi nasi goreng.
Teman-teman pasti tahu bahwa nasi berasal dari beras. Sedangkan beras berasal dari tanaman padi yang benama Latin Oryza sativa.
Setelah dipanen, gabah akan dipisahkan dengan tangkainya. Tangkainya akan disebut sebagai jerami.
Sedangkan gabah merupakan bulir padi yang sudah dipisahkan dari tangkainya, teman-teman.
Baca Juga: Keong Mas, Hewan Kecil yang Suka Memakan Padi, Pernah Lihat?
Gabah kemudian diolah sehingga kulitnya akan terlepas dari isinya. Nah, isinya inilah yang menjadi beras.
Untuk mengolah gabah, biasanya para petani akan mengorak-arik gabah dengan menggunakan kaki.
Sayangnya, proses ini bisa membuat kaki petani terasa panas dan gatal-gatal.
Dari masalah ini, seorang siswa kelas 9 SMPN 1 Jetis Ponorogo bernama Else Windasari membuat sebuah karya bernama Robot Orak-arik Gabah.
Baca Juga: Rantok, Alat Penumbuk Padi yang Menjadi Pertunjukan Seni
Karya Ilmiah Bernama Robot Orak-arik Gabah
Pada acara Kalbe Junior Scientist Award 2019, Else membuat sebuah alat bernama Robot Orak-arik Gabah dan berhasil menjadi juara dua kategori SMP.
Sesuai dengan namanya, alat ini digunakan untuk mengorak-arik gabah, tapi dengan bantuan teknologi.
Jadi, robot ini bisa mengorak-arik gabah untuk memeratakan panas pada gabah sehingga bisa kering dengan cepat.
Baca Juga: Kutu Beras Sangat Menggangu, Ini Cara Terbaik untuk Menghilangkannya
O iya, robot ini bisa dikendalikan dengan ponsel dari jarak jauh, lo. Dengan begitu, para petani tidak perlu melakukan kontak langsung dengan gabah.
Ide Berasal dari Pengalaman Petani di Sekitar Rumahnya
Else tinggal di sebuah rumah di Kabupaten Ponorogo. Di sana, banyak orang yang bekerja sebagai petani.
Baca Juga: Bukan Hanya Makanan Ringan, Ada Vending Machine Nasi Kari di Jepang
Suatu hari, Else mendengar cerita pengalaman dari salah satu petani yang juga merupakan tetangganya.
Petani itu bercerita bahwa kakinya terasa gatal-gatal setiap kali menjemur padi. Petani itu juga merasa panas karena bekerja di bawah sinar Matahari.
Petani itu juga harus bekerja keras supaya gabah bisa kering dengan cepat dan merata.
Nah, dari cerita itulah, Else berpikir untuk membuat sebuah alat untuk mengorak-arik gabah yang bisa dikendalikan dengan ponsel.
Baca Juga: Banyak yang Beralih ke Nasi Merah, Perlukah Kita Ganti Nasi Putih dengan Nasi Merah?
Dengan alat ini, petani tidak perlu bekerja di bawah sinar Matahari untuk mengorak-arik gabah karena robot ini bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Selain itu, para petani pun tidak perlu lagi merasakan gatal di kaki karena tidak perlu melakukan kontak langsung dengan gabah.
Robot Orak-arik Gabah ini diharapkan bisa memajukan pertanian di daerah-daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ponorogo sebagai daerah asal Else.
Baca Juga: Nasi Putih, Nasi Merah, dan Nasi Cokelat, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR