Bobo.id - Siapa yang sudah pernah mengamati peristwa hujan meteor? Hujan meteor memang merupakan peristiwa langit yang bisa diamati secara rutin.
Sayangnya, tidak mudah mengamati fenomena langit ini, apalagi jika teman-teman sama sekali belum pernah melakukannya.
Namun, jika teman-teman punya keinginan yang kuat dan tidak mudah putus asa, hujan meteor pastinya akan menjadi salah satu hal terindah yang bisa diamati.
Baca Juga: Meteorit Ini Beraroma Seperti Kubis Brussel, Dari Mana Asal Aromanya?
Kalau penasaran bagaimana kenampakan hujan meteor, teman-teman bisa mengamati hujan meteor yang akan terjadi malam ini.
Pada 18 November 2019 tengah malam nanti, kita bisa mengamati puncak hujan meteor Leonid.
Jika ingin mengamatinya, teman-teman bisa bersiap-siap pada malam ini hingga dini hari besok. Bagaimana caranya, ya?
Baca Juga: Dibandingkan dengan Meteor, Mengapa Kita Lebih Jarang Melihat Komet?
Sekilas tentang Hujan Meteor Leonid
Sebagian besar hujan meteor berasal dari sisa-sisa debu komet yang berada di orbit Bumi.
Hujan meteor Leonid sendiri berasal dari sisa-sisa debu Komet 55P/Tempel-Tuttle.
Fenomena langit ini sebenarnya sudah bisa dilihat sejak 6 November lalu dan akan terus berlangsung hingga 30 November mendatang.
Namun, puncak hujan meteor Leonid akan terjadi pada tengah malam 18 November setelah pergantian hari.
Baca Juga: Hujan Meteor Sering Disebut Bintang Jatuh, Bagaimana Hujan Meteor Bisa Terjadi?
Sesuai dengan namanya, hujan meteor Leonid bisa diamati dari arah rasi bintang Leo.
Pengamatan bisa kita mulai pada pukul 00.30 waktu setempat daerah masing-masing.
Kita bisa mengamati 10 hingga 15 meteor per jamnya hingga beberapa waktu sebelum Matahari terbit.
Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor?
Seperti yang tadi sudah Bobo jelaskan, mengamati hujan meteor memang tidak mudah.
Baca Juga: Meteorit yang Ditemukan di Bumi Terbuat dari Apa, ya? Ayo, Cari Tahu!
Ada tips khusus untuk teman-teman yang benar-benar ingin mengamati hujan meteor.
Pertama, amatilah di tempat yang minim polusi cahaya. Jika teman-teman tinggal di perkotaan, mungkin agak sulit mengamatinya karena terhalang cahaya lampu.
Lalu, mulailah memandang langit malam sekitar 15 sampai 30 menit sebelum puncak hujan meteor terjadi agar mata kita terbiasa dengan gelapnya langit malam.
Kemudian, cari titik radian atau arah munculnya hujan meteor. Misalnya, hujan meteor Leonid muncul dari arah rasi bintang Leo.
Baca Juga: Ternyata Meteorid, Meteor, dan Meteorit Itu Berbeda, Apa Perbedaannya?
Kalau tidak tahu di mana letak rasi bintang Leo, teman-teman bisa gunakan aplikasi peta langit yang bisa diunduh di ponsel masing-masing.
Tidak perlu menggunakan teleskop untuk mengamati hujan meteor. Teleskop justru bisa membuat bidang pengamatan kita menjadi lebih kecil.
Terakhir, bersabarlah menunggu meteor-meteor itu terlihat. Hujan meteor tidak seperti hujan air yang datang dalam jumlah banyak.
Biasanya dalam lima menit, kita hanya bisa mengamati satu meteor di langit. Maka itu, jangan mudah menyerah dan terus amati langit malam, ya.
Baca Juga: Hujan Meteor Sering Terjadi, Cari Tahu Proses Terjadinya Peristiwa Langit Ini, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR