Bobo.id - Salah satu peristiwa langit yang terjadi secara rutin adalah hujan meteor atau biasa disebut sebagai bintang jatuh.
Hujan meteor bukanlah peristiwa langit yang berbahaya, bahkan fenomena langit ini rutin terjadi hampir setiap bulan.
Hujan meteor sendiri terjadi ketika Bumi melintasi area sisa-sisa debu komet atau asteroid di orbit Bumi.
Baca Juga: Batu Meteorit Bisa Ditemukan di Bumi, Apa Ciri-Ciri Batu Meteorit?
Saat itu, sisa-sisa debu komet atau asteroid ini akan masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar hingga akhirnya terlihat seperti bintang jatuh.
Pada Desember 2019 ini, kita bisa melihat dua hujan meteor yang puncaknya hanya berselang seminggu.
Ada hujan meteor apa saja, ya? Yuk, kita cari tahu dan jangan lupa catat tanggalnya!
Hujan Meteor Puppid-Velid
Hujan meteor Puppid-Velid sebenarnya sudah terjadi sejak 1 Desember lalu dan akan berakhir pada 15 Desember nanti.
Namun, puncak hujan meteor ini terjadi pada 7 Desember 2019 mendatang dan itulah waktu terbaik untuk mengamatinya.
Hujan meteor Puppid-Velid merupakan hujan meteor minor, artinya kita hanya bisa melihat sedikit meteor per jamnya.
Baca Juga: Meteorit Ini Beraroma Seperti Kubis Brussel, Dari Mana Asal Aromanya?
Untuk mengamati hujan meteor ini, kita bisa memulai pengamatan pada 7 Desember pukul 21.00 waktu setempat dareah masing-masing.
Arahkan pandangan ke arah cakrawala timur, tepatnya ke arah rasi bintang Vela. Kalau bingung, teman-teman bisa menggunakan aplikasi peta langit di ponsel masing-masing.
Akan ada sekitar sepuluh meteor per jamnya jika kita mengamati di tempat yang minim polusi cahaya.
Hujan meteor ini akan terus terlihat hingga sebelum Matahari terbit sekitar pukul 05.00 waktu setempat daerah masing-masing.
Hujan Meteor Geminid
Berbeda dengan hujan meteor Puppid-Velid yang merupakan hujan meteor minor, hujan meteor Geminid merupakan hujan meteor mayor.
Yap, saat mencapai puncaknya, kita bisa melihat hingga sekitar 120 meteor per jamnya, lo.
Puncak hujan meteor Geminid sendiri terjadi pada 14 Desember 2019 mendatang.
Baca Juga: Meteorit yang Ditemukan di Bumi Terbuat dari Apa, ya? Ayo, Cari Tahu!
Sayangnya, peristiwa ini bertepatan dengan fase Bulan cembung. Itu berarti cahaya Bulan bisa membuat kondisi langit jadi cukup terang.
Hal ini membuat kenampakan meteor-meteor di langit malam kemungkinan besar tertutup cahaya Bulan.
Namun, kita tetap bisa melihat setidaknya lima sampai sepuluh meteor per jamnya.
Arahkakan pandangan ke rasi bintang Gemini sesaat setelah pergantian hari, yaitu pada 14 Desember tengah malam hingga Matahari terbit.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR