Meski begitu, ikan yang dipilih biasanya merupakan ikan yang memiliki banyak daging dan lemak, misalnya ikan patin, jelawat, papuyu, gabus, baung, atau gurami.
Nantinya, ikan itu akan diolah dengan menambahkan mikroorganisme seperti ragi, kapang, atau jamur.
Proses fermentasi ini merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Daya saat menghadapi musim panceklik dan jarang ada ikan, atau saat mereka sibuk bekerja di ladang dan tidak sempat berburu ikan.
Fermentasi dengan pengasinan ikan menjadi wadi bisa membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang membuat ikan lekas busuk, sehingga bisa disimpan lebih lama.
Coba cari tahu proses pembuatannya, yuk!
Baca Juga: Ikan-Ikan Ini Sebaiknya Tidak Kita Konsumsi, Cari Tahu Alasannya, yuk!
Source | : | Kompas.com,Bobo.id,Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR