Bobo.id - Melompat di Bumi dapat dilakukan dengan mudah dan kita bisa dengan cepat kembali mendarat di permukaan tanah untuk kembali melompat.
Hal ini disebabkan karena adanya gaya gravitasi yang membuat kita selalu akan jatuh ke bawah meskipun melompat dari tempat yang tinggi.
Namun apa yang akan terjadi kalau kita melakukan lompatan di ruang angkasa, misalnya dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, ya?
Wah, pastinya hal yang berbeda akan terjadi saat kita melakukan lompatan di ruang angkasa, nih, karena tidak ada gaya gravitasi di ruang angkasa.
Baca Juga: Lihat Indonesia dari Ruang Angkasa dengan Foto NASA Ini, yuk! Seperti Apa?
Hal pertama yang akan terjadi kalau manusia melompat di ruang angkasa atau Stasiun Ruang Angkasa Internasional adalah tidak akan jatuh ke bawah.
Sama-sama cari tahu penjelasannya, yuk!
Melakukan Lompatan di Ruang Angkasa Tidak Sama Seperti di Bumi
Meskipun kita melompat dari tempat yang rendah atau tinggi, kita akan tetap jatuh ke bawah.
Namun yang membedakan adalah kecepatan tubuh untuk sampai ke permukaan tanah, yang ditentukan dari tingginya tempat kita melompat.
Hal berbeda terjadi kalau kita melompat di ruang angkasa, nih, teman-teman, yaitu tubuh kita tidak akan jatuh ke permukaan.
Kalau seorang astronaut melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, maka tubuhnya tidak akan jatuh ke Bumi.
Baca Juga: Keren, Akan Ada 2 Hujan Meteor yang Bisa Diamati pada Desember Ini!
Justru astronaut akan jatuh ke orbit dan ikut mengorbit Bumi bersama benda langit lainnya, termasuk Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau ISS.
Akibatnya, tubuh astronaut akan berputar mengelilingi Bumi seperti satelit lainnya yang mengorbit Bumi.
Hal ini terjadi karena ISS telah mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi, yaitu 27.680 kilometer per jam. Sehingga saat tubuh astronaut keluar dari ISS, tubuhnya akan langsung ikut mengorbit.
Baca Juga: 12 Objek Terbesar di Alam Semesta, Ada yang Total Massanya 100 Juta Miliar Kali dari Matahari
Tubuh Astronaut Akan Menabrak Sampah Ruang Angkasa
Selain ikut mengorbit Bumi, sama dengan ISS, hal lain juga akan terjadi pada tubuh astronaut atau manusia yang melompat dari ISS di ruang angkasa.
Selain di Bumi, sampah juga ada di ruang angkasa. Sampah ruang angkasa ini ada berbagai macam bentuknya.
Namun kebanyakan sampah ruang angkasa adalah serpihan dari badan pesawat ruang angkasa maupun satelit yang mengangkasa.
Nah, sampah ruang angkasa ini juga berputar-putar dan mengorbit Bumi, seperti satelit maupun ISS.
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan, nih, kalau astronaut yang melompat dari ISS akan ikut mengorbit Bumi.
Efek lain dari lompatan yang dilakukannya adalah astronaut bisa bertabrakan dengan sampah ruang angkasa atau debris yang juga mengorbit di Bumi.
Terdapat lebih dari 13.000 sampah ruang angkasa dengan berbagai ukuran dan bentuk yang mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi, mencapai 32.200 kilometer per jam.
Baca Juga: Keren! Robot Curiosity di Mars Lakukan Selfie Setelah Kumpulkan Batuan
ISS juga sebenarnya banyak bertabrakan dengan sampah ruang angkasa, namun karena bentuk dan ukuran ISS yang besar, maka tabrakan ini tidak menimbulkan kerusakan serius pada ISS.
Berbeda halnya dengan saat astronaut bertabrakan dengan sampah ruang angkasa, maka hal ini bisa menimbulkan kerusakan pada baju ruang angkasa yang digunakan astronaut.
Tubuh Manusia Akan Mengorbit Bumi untuk Waktu yang Lama
Tenang saja, meskipun tubuh manusia yang melompat dari ISS di ruang angkasa akan ikut mengelilingi Bumi, namun manusia tidak akan selamanya berada di orbit Bumi, kok.
Baca Juga: Astronaut Punya Pakaian Warna Putih dan Oranye, Apa Bedanya 2 Pakaian Astronaut Itu?
Nantinya tubuh manusia akan jatuh dan menembus atmosfer Bumi, tapi hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama setelah mengorbit Bumi.
Yap, meskipun di ruang angkasa tidak ada atmosfer, tapi benda di ruang angkasa tetap akan jatuh ke Bumi, seperti stasiun ruang angkasa milik Tiongkok, Tiangong 1.
Setelah dua tahun mengorbit Bumi, akhirnya Tiangong 1 yang mengorbit dengan ketinggian lebih rendah dari ISS jatuh ke Bumi.
Sedangkan kalau tubuh astronaut mengorbit dengan ketinggian yang lebih tinggi, maka diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun sampai tubuh astronaut jatuh ke Bumi.
Namun ada beberapa risiko atau hal yang terjadi ketika tubuh manusia jatuh ke Bumi dari ruang angkasa, nih.
Salah satunya adalah kita akan pingsan, karena darah dari kepala akan menuju kaki karena kekuatan yang sangat cepat dari ruang angkasa ke Bumi.
Baca Juga: Hari Ini 50 Tahun yang Lalu, Misi Apollo 12 Diluncurkan dari Bumi ke Bulan
Selain itu, baju ruang angkasa yang digunakan oleh astronaut juga akan terbakar, karena bergesekan dengan molekul udara di atmosfer, yang bisa memanaskan baju ruang angkasa sekitar 1.650 derajat Celcius!
Inilah sebabnya astronaut yang harus keluar dari ISS untuk memeriksa kerusakan atau memperbaiki ISS harus selalu berpegangan pada tubuh Stasiun Ruang Angkasa Internasional agar tidak jatuh ke ruang angkasa.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Science ABC,Bussines Insider |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR