Bobo.id - Di sekeliling rumah, kita mungkin banyak melihat berbagai hewan liar, seperti kucing atau anjing yang berkeliaran secara bebas.
Anjing dan kucing yang berkeliaran bebas ini disebut hewan liar karena tidak memiliki pemilik dan berada bebas di jalan.
Biasanya, mereka akan mencari makanan di berbagai tempat atau mendapatkan dari orang yang memberikan.
Sedangkan di Turki, ada mesin yang bisa mengeluarkan makanan dan minuman untuk kucing serta anjing jika kita memasukkan sampah plastik.
Baca Juga: Sigiriya di Srilanka, Batu Raksasa yang Pernah Menjadi Istana Megah
Cara ini dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama Pugedon untuk mengurangi sampah plastik di Istanbul sekaligus memberi makan hewan yang ada di jalanan.
Hal ini disebabkan karena banyaknya anjing dan kucing liar di Istanbul.
Namun, berbeda dengan di Turki, di Belanda justru tidak ada anjing liar, nih, teman-teman.
Tidak adanya anjing liar di negara ini membuat Belanda menjadi negara pertama di mana tidak terdapat anjing liar, lo!
Tidak Ada Anjing Liar di Belanda Sejak 2016
Pada 2016, Belanda menjadi negara pertama yang bebas dari anjing liar yang berkeliaran di jalan.
Ini artinya, semua anjing yang ada Belanda memiliki pemilik dan tinggal di dalam rumah dan bukannya di jalan.
Ternyata hal ini merupakan salah satu program pemerintah Belanda yang berfokus agar seluruh anjing yang ada di negara itu dipelihara oleh pemiliknya.
Awal mula program ini berlangsung sejak 1864, saat perlindungan anjing pertama di Belanda dimulai.
Setelah itu, 13 tahun kemudian, ada tempat perlindungan anjing pertama yang didirikan di Belanda.
Kemudian, pada 1962, pemerintah Belanda mulai menerbitkan Undang-Undang Perlindungan Hewan dalam rangka mengurangi populasi anjing liar di Belanda.
Baca Juga: Sepeda Ini Sengaja Tidak Diberi Pedal, Mengapa Begitu, ya?
Berbagai Metode Dilakukan untuk Mengurangi Anjing Liar
Untuk memastikan bahwa tidak ada lagi anjing liar tanpa pemilik di Belanda, pemerintah Belanda melakukan berbagai metode, salah satunya adalah sterilisasi pada anjing-anjing yang ada di negara ini.
Sterilisasi merupakan proses pengangkatan organ reproduksi pada hewan, yang bertujuan agar hewan itu tidak lagi menghasilkan keturunan.
Cara ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengurangi populasi anjing di Belanda agar tidak bertambah jumlahnya.
Baca Juga: Gunung Ini Dianggap Gunung Api Purba, Apa Maksudnya?
Saat anjing dibawa untuk proses sterilisasi, dokter hewan juga akan memeriksa kesehatan anjing serta memberikan vaksinasi yang tentu akan membuat anjing menjadi lebih sehat.
Selain melakukan langkah berupa sterilisasi, pemerintah Belanda juga memiliki program yang bernama PSVIR, yaitu pick (memilih), sterilise (sterilisasi), vaccinate (vaksinasi), identify (identifikasi), dan return (mengembalikan).
Agar seluruh pemilik anjing ikut dalam program PSVIR ini, bahkan pemerintah Belanda memberikan layanan gratis bagi pemilik hewan untuk melakukan langkah ini, lo.
Ada hari khusus di mana anjing harus dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa secara gratis dan mendapatkan vaksin bila diperlukan.
Hasil dari program ini, pada 2016 sekitar 70 persen anjing betina di Belanda sudah steril.
Menurut pemerintah Belanda, hal ini dilakukan untuk memberikan kehidupan, kesehatan, dan kebahagiaan bagi anjing-anjing yang ada di negara itu.
Baca Juga: Banyak Tikus di Rumah, Kenapa Sulit Dibasmi, ya? #AkuBacaAkuTahu
Tingginya Populasi Anjing Liar di Belanda Terjadi Sejak Awal Abad ke-19
Berbagai langkah untuk memastikan tidak ada anjing liar dan semua anjing dipelihara dengan baik ternyata bermula dari tingginya populasi anjing liar pada awal abad 19.
Saat itu, jumlah orang yang memiliki anjing sangat banyak karena memelihara anjing menjadi sebuah simbol status sosial.
Status sosial sebuah keluarga atau seseorang akan semakin meningkat saat mereka memiliki lebih dari satu ekor anjing.
Orang-orang dengan status sosial tinggi tentu akan merawat dan memelihara anjingnya dengan baik di dalam rumah.
Baca Juga: Mengapa Tisu Toilet Jangan Digunakan untuk Wajah? #AkuBacaAkuTahu
Namun, hal ini berbeda dengan orang-orang yang kemampuan ekonominya rendah, yaitu memelihara anjingnya di jalan dan tidak diletakkan di dalam rumah.
Nah, untuk mengurangi jumlah anjing yang ada di jalanan, pemerintah Belanda mengeluarkan aturan pajak untuk anjing.
Sayangnya, hal ini justru berefek sebaliknya karena keluarga dengan ekonomi rendah tidak mampu membayar pajak anjing dan membiarkan anjingnya berkeliaran di jalan.
Pada abad ke-19, Belanda sedang mengalami wabah rabies yang menyebar.
Baca Juga: Kalahkan Tokyo Tower, Gedung Ini Jadi Gedung Tertinggi di Dunia
Hal ini membuat banyak orang yang membiarkan anjingnya berkeliaran di jalan karena tidak yakin apakah anjingnya terkena rabies atau tidak.
Akibatnya, jumlah anjing liar semakin banyak yang kemudian membuat pemerintah Belanda mulai mengeluarkan berbagai aturan untuk mengontrol populasi anjing liar.
Ternyata hal ini membuahkan hasil, yaitu Belanda menjadi negara yang bebas dari anjing liar, tapi tetap menjadi negara yang ramah pada anjing.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | amsterdamhangout.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR