“Aduuuh, aduuuuh, jangan main penggaris, dong! Itu curang namanya!” protes Badu sambil menengok ke belakang. Anak-anak tertawa geli.
“Selamat siang, anak-anak!” suara berat Pak Awang menggema ketika guru Bahasa Indonesia, guru favorit mereka memasuki ruangan.
“Selamat siaaang, Paaak!” sambut anak-anak. “Hari ini belajar apa, Pak? Buku 5A sudah selesai!” Erika mengingatkan. Pak Awang tersenyum.
Baca Juga: Ikan Hidup di dalam Air, Apakah Mereka Juga Buang Air Kecil? #AkuBacaAkuTahu
“Belajar apa, ya, enaknya? Mungkin sebaiknya kita mengadakan ulangan tiba-tiba!” kata Pak Awang. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan setumpuk kertas putih polos.
“Jangan, dong, Pak! Masak, sih, Bapak tega memberikan ulangan tiba-tiba?” protes Yayuk.
“Masak tempe atau sayur asem, Yuk?” goda Badu. Yayuk selalu menyebut "masa" dengan “masak”. Anak-anak tertawa.
“Tak mungkin ulangan. Di tangan Pak Awang itu kan kertas gambar!” Lina mengemukakan pendapat.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR