"Bagus, Pino. Terimakasih!" kata ayahnya dengan wajah berseri-seri. Ayah Pino menuju perahunya dan Pino kembali ke rumah.
la mengurus penjualan minyak tanah. la membatasi supaya orang tidak membeli lebih dari 5 liter. Dengan demikian orang-orang di desa bisa mempunyai minyak sampai mobil tangki minyak datang tiga hari kemudian.
Menjelang malam pekerjaan Pino selesai. la memandang dengan puas tiga kaleng minyak tanah yang kosong dan uang hasil penjualannya. Lalu ia mendayung perahu menuju mercu suar untuk melapor pada ayahnya.
Baca Juga: Cuci Tangan Hingga Tidur Nyenyak, Ini Tips Tetap Sehat di Musim Hujan
"Bagus, Pino. Kelak kamu akan jadi pemimpin. Kamu bisa membaca situasi dan mengambil tindakan yang tepat. Aku bangga padamu," kata ayah Pino. "Lain kali, kalau di desa ada pesta bertepatan dengan mobil tangki minyak datang, kita akan memperingatkan para tetangga untuk tidak lupa membeli minyak."
Pino tertawa dan berkata, "Kupikir tidak apa-apa kalau mereka lupa. Tadi mereka membeli dengan harga yang lebih mahal sedikit. Jadi aku dapat untung sedikit."
Ayah dan Pino tertawa. Setujukah kamu dengan pendapat Pino? Atau kamu lebih suka dengan pendapat ayahnya?
Cerita oleh: Widya Suwarna
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR