Bobo.id - Ada beberapa hewan yang berbulu tebal, seperti domba, beruang, serta anjing dan kucing jenis tertentu.
Bulu yang tebal ini biasanya dimiliki oleh hewan yang tinggal di daerah bersuhu dingin, karena bulu berfungsi untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun berbeda dengan hewan yang tinggal di wilayah tropis atau bersuhu tinggi, yang biasanya berbulu tipis.
Selain hewan-hewan dengan bulu yang berbeda ini, ternyata ada juga hewan yang tidak punya bulu, contohnya beberapa jenis serangga.
Baca Juga: Sama-Sama Serangga, Cari Tahu Perbedaan Kupu-Kupu dan Ngengat, yuk!
Wah, kalau serangga tidak punya bulu di tubuhnya, ini artinya mereka tidak punya perlindungan terhadap udara dingin, dong?
Eits, meskipun beberapa jenis serangga tidak punya bulu yang melindungi tubuhnya, mereka tetap bisa membuat tubuhnya hangat, kok.
Serangga punya cara tertentu untuk membuat tubuhnya tetap hangat meskipun tidak punya bulu.
Serangga Disebut Hewan Poikiloterm
Manusia dan mamalia lainnya punya mekanisme tubuh yang disebut homeoterm atau dikenal juga dengan berdarah panas, yang dapat mengontrol suhu tubuhnya tetap pada suhu 37 derajat Celcius.
Untuk mempertahankan suhu ini, tubuh manusia akan melakukan berbagai mekanisme, seperti menggigil, berkeringat, atau merinding.
Sedangkan hewan akan mengembangkan cara seperti terengah-engah atau punya bulu di tubuhnya.
Selain berdarah panas, ada juga hewan berdarah dingin yang disebut poikiloterm, yang biasanya dimiliki oleh reptil dan amfibi.
Hewan berdarah dingin punya suhu tubuh yang bervariasi, tergantung suhu udara lingkungan sekitarnya.
Nah, serangga termasuk dalam kategori ini, yang masih dibagi lagi menjadi ektoterm, yaitu suhu tubuh menyesuaikan dengan sekitarnya, dan endoterm, yaitu serangga yang bisa mengatur suhu tubuh internal mereka pada bagian tertentu.
Baca Juga: Ada yang Tidur Sampai 20 Jam Sehari, Inilah 5 Hewan dengan Waktu Tidur Paling Lama
Terbang Membantu Serangga Mengatur Suhu Tubuhnya
Salah satu cara yang dilakukan oleh serangga untuk mengatur suhu tubuhnya adalah melalui sayapnya, yaitu terbang.
Saat suhu panas, serangga akan melakukan penerbangan yang meningkatkan sirkulasi darahnya.
Gerakan otot sayap akan menghasilkan energi dan juga panas.
Nah, panas pada rongga dada yang merupakan letak sayap serangga akan dipindahkan ke perut.
Baca Juga: Selain Sistem Sonar, Bagaimana Ikan Berkomunikasi? #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan panas yang berada di perut nantinya akan menghilang melalui penguapan.
Hasilnya, tubuh serangga tidak akan terlalu panas ketika suhu di sekitarnya juga panas.
Meskipun Tidak Terbang, tapi Sayap Membantu Serangga Tetap Hangat
Lalu bagaimana kalau suhu di sekitarnya rendah atau terasa lebih dingin, ya?
Apa yang dilakukan oleh serangga untuk membuat tubuhnya tetap hangat?
Sama seperti saat membuang panas dari tubuhnya, serangga akan menggunakan sayap untuk membuat tubuhnya tetap hangat meskipun di suhu dingin.
Bedanya, serangga tidak memanfaatkan sayapnya untuk terbang dalam upaya membuat tubuhnya tetap hangat.
Baca Juga: Hewan Berkantung yang Imut Ini Suka Tidur Sampai 20 Jam, Kenapa Bisa Tidur Selama Itu, ya?
Ini disebabkan karena terbang memerlukan metabolisme tubuh yang tinggi dan cepat, sedangkan saat suhu dingin, metabolisme tubuh serangga tidak cukup cepat untuk terbang.
Solusinya adalah serangga hanya menggerakkan sayapnya dengan kuat ke depan dan belakang.
Saat melakukan hal ini, serangga terlihat seperti sedang menggigil, nih, teman-teman.
Cara ini cukup untuk menghasilkan panas tubuh agar mereka tidak kedinginan, tapi serangga tidak akan terbang.
Pemecahan Sel Tertentu dalam Tubuh Serangga Juga Menghasilkan Panas
Untuk mengetahui apakah suhu udara sedang panas atau dingin, serangga punya reseptor khusus yang disebut TRP.
Reseptor ini akan mengirimkan sinyal perubahan suhu ke sistem saraf serangga, yang membuat serangga mengaktifkan cara yang tepat untuk menyesuaikan suhu tubuhnya.
Selain melalui kepakan sayapnya, serangga juga menghasilkan panas tubuh melalui pemecahan sel tertentu dalam tubuh.
Ketika kedinginan, tubuh serangga akan menghasilkan dua reaksi yang berlawanan, yaitu penggunaan sel ATP dan pemecahan ATP.
Meskipun berlawanan, dua reaksi ini akan tetap menghasilkan panas yang berguna untuk serangga ketika sedang berada di tempat dengan suhu yang dingin.
Namun saat keadaan normal, dua reaksi ini tidak akan terjadi pada tubuh serangga.
Yuk, tonton video ini juga!
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR