Bobo.id - Siapa yang sering menyaksikan siaran Belajr dari Rumah TVRI? Kalau iya, apakah tadi kamu menyaksikan materi tentang Taman Nasional Betung Kerihun?
Ternyata Indonesia memiliki bentang alam yang sangat menakjubkan di provinsi Kalimantan Barat. Bentang alam itu adalah Taman Nasional Betung Kerihun.
Nah, bagi teman-teman yang tidak sempat menyaksikannya, berikut adalah rangkuman dan soal materinya.
Yuk, simak!
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Sahabat Pelangi: Kabar Kabur, Materi Belajar dari Rumah TVRI 8 Mei 2020
Taman Nasional Betung Kerihun
Negara kita mempunyai berbagai kekayaan alam yang bisa kita nikmati. Ada banyak jenis tumbuhan dan fauna yang unik di berbagai daerah.
Salah satunya adalah Taman Nasional Betung Kerihun yang terletak di jantung hutan Kalimantan. Di sana kita bisa menemukan banyak sekali flora dan fauna yang unik.
Bentang alam satu ini didominasi oleh pegunungan. Karena itulah Betung Kerihun memiliki ekosistem hutan hujan yang lengkap.
Mulai dari hutan hujan dataran rendah hingga hutan hujan pegunungan.
Adanya ratusan sungai membuat karakteristik hidrologi yang dominan. Karena itulah Betung Kerihun dijadikan sebagai menara air bagi lingkungan di sekitarnya.
Taman Nasional Betung Kerihun tepatnya berada di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu di Kabupaten Kapuas Hulu.
Taman Nasional ini merupakan kawasan konservasi lintas batas pertama yang ada di Asia. Hal ini karena ia berbatasan langsung dengan salah satu Animal Wildlife Sanctuary, Sarawak, Malaysia.
Pada awalnya Betung Kerihun adalah kawasan konservasi yang statusnya Cagar Alam pada tahun 1982.
Luas Taman Nasional ini kurang lebih 6.000 hektar. Pada tahun 1992, cagar alam diperluas menjadi 800.000 hektar!
Baca Juga: Keragaman Hayati Hutan Tropis Kalimantan, Berbagai Flora dan Fauna Terdapat di Dalamnya
Lalu pada tahun 1995 Betung Kerihun resmi dijadikan sebagai Taman Nasional.
Taman Nasional Betung Kerihun dibagi menjadi empat wilayah yang memiliki daya tariknya masing-masing.
Di bagian barat adalah wilayah Das Embaloh, kemudian ada Das Sibau, Das Mendalam, dan bagian timur bernama Das Kapuas yang merupakan das terbesar.
Potensi Taman Nasional Betung Kerihun sangat besar. Di dalamnya ada berbagai jenis keberagaman hayati, potensi hidrologi, dan juga potensi jasa wisata.
Di Taman Nasional Betung Kerihun terdapat tidak kurang dari 1.216 jenis flora dan 75 di antaranya merupakan tanaman endemik Kalimantan.
Kemudian di bagian fauna ada tidak kurang dari 48 jenis mamalia. Mamalia besar yang ada di Betung Kerihun adalah Orang Utan.
Ekosistem hutan di Betung Kerihun ada beragam, yaitu hutan dipterokarpa dataran rendah, hutan aluvial, hutan rawa, hutan sekunder tua, hutan dipterokarpa bukit, hutan berkapur, hutan sub gunung, dan hutan pegunungan.
Baca Juga: Alami Bibir Kering Saat Puasa? Ini 5 Tips Meredakan Bibir Kering karena Puasa
Hutan dipterokarpa dataran rendah merupakan ekosistem yang paling luas.
Saat berkunjung, kita akan mudah sekali menemukan pohon-pohon berdiameter besar di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.
Di dalam hutan kita juga bisa menemukan berbagai macam tanaman obat, lo.
Ada 12 jenis jamur yang tercatat tumbuh di kawasan Betung Kerihun. Kemudian ada juga 133 jenis tanaman paku-pakuan.
Keanekaragaman lumut di Betung Kerihun mulai dari yang sederhana hingga jenis lumut yang sudah canggih.
Lumut yang tumbuh di atas tanah berfungsi sebagai filter air, media yang baik untuk persemaian biji, dan membantu mempercepat regenerasi tumbuhan hutan.
Kalau beruntung, saat berkunjung kita bisa menemukan bunga bangkai yang sedang mekar.
Kita juga bisa menemukan berbagai jenis anggrek di kawasan hutan ini.
Kekayaan flora lainnya di Betung Kerihun adalah kantong semar dan spesies pisang jenis baru yang ada di wilayah Das Sibau.
Orang utan adalah satwa primadona yang bisa kita jumpai hampir di semua kawasan Betung Kerihun.
Kemudian juga ada primata lainnya, yaitu owa kelawat atau klampiau. Masih banyak pula kekayaan flora lainnya dari jenis amfibi, repitil, burung, ikan, dan lain-lain.
Baca Juga: Disebabkan oleh 3 Kesalahan, Begini Asal-usul Nama Kota Salatiga #MendongenguntukCerdas
Soal
1. Jika pepohonan dengan diameter besar habis ditebang atau terbakar, apa yang akan terjadi dengan ekosistem di sekelilingnya?
Jawab:
Jika pepohonan dengan diameter besar ditebang dan dibakar maka hutan akan kehilangan kemampuannya untuk menyimpan air hujan.
Air hujan yang turun tidak akan bisa diserap dan ditahan oleh akar pepohonan sehingga air hujan tersebut langsung mengalir ke sungai bahkan bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang.
Dengan tidak adanya pohon dan hutan yang menjadi gundul dan gersang, otomatis hewan juga kehilangan tempat tinggal dan tempat mereka mencari makanan, dan akhirnya Ekosistem yang ada akan menjadi rusak.
Penjelasan selengkapnya bisa kamu baca di sini.
Baca Juga: Tubuh Perlu Berbagai Nutrisi, Bolehkah Berbuka Puasa dengan Mi Instan?
2. Mengapa penduduk banyak yang tinggal di bantaran sungai?
Jawab:
Banyak penduduk yang tinggal di bantaran sungai karena pada jaman dahulu sungai merupakan sumber kehidupan dan sumber mencari makanan.
Sungai pada jaman dahulu juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang memudahkan orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sedangkan saat ini Bantaran sungai banyak dijadikan sebagai tempat pemukiman karena harganya yang jauh lebih murah dan lebih cepat untuk membangun pemukiman di bantaran sungai tersebut.
Sehingga hal inilah yang pada akhirnya saat ini banyak mencemari sungai dengan limbah rumah tangga.
Baca Juga: Terdapat Jutaan Bintang Terang di Antariksa, tapi Mengapa Ruang Angkasa Selalu Gelap, ya?
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR