Di dalam Matahari, suhu dan tekanannya sangat tinggi membuat hidrogen bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat, sampai atom-atom itu saling bertabrakan.
Akibatnya, proton (muatan positif) pada atom-atom hidrogen dalam Matahari menyatu secara permanen dan membentuk isotop deuterium.
Deuterium yang saling bertabrakan akan menjadi helion. Kemudian helion-helion berubah jadi helium yang lebih berat dari hidrogen.
Nah, proses di atas itulah yang disebut fusi nuklir, teman-teman. Jadi, fusi nuklir adalah proses bergabungnya atom-atom yang lebih ringan dan menghasilkan atom yang lebih berat.
Reaksi fusi dalam Matahari itu menghasilkan energi yang sangat besar, teman-teman.
Rahasia proses Matahari bersinar adalah energi dari reaksi fusi itu.
Selain menjadi alasan bintang bersinar terang, energi reaksi fusi itu pula yang memancarkan panas yang sangat tinggi.
Karena Matahari merupakan bintang, bintang-bintang lain di langit juga mengalami proses yang sama untuk bisa bersinar.
O iya, sebenarnya Matahari selalu bersinar, namun karena Bumi berrotasi pada porosnya, maka memengaruhi waktu siang dan malam. Sehingga kita hanya mendapatkan cahaya Matahari saat cahayanya mengenai bagian Bumi, yaitu siang hari.
Bagaimana dengan Bulan, ya? Proses apa yang membuat bulan bersinar?
Baca Juga: Inilah Rahasia Cara Astronaut Tetap Beraktivitas di Ruang Angkasa!
Source | : | Kompas.com,Live Science,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR