Penelitian Sudah Dimulai Sejak Wabah Coronavirus Sebelumnya
Sebelum virus penyebab pandemi COVID-19 merebak, masyarakat dunia pernah menghadapi virus corona jenis SARS-CoV-1 dan MERS-CoV.
Pada 2016, ilmuwan mempelajari dua virus corona itu, teman-teman.
Pada penelitian tahun 2016, Winter si llama yang antibodinya dipelajari oleh ilmuwan masih berusia sembilan bulan, lo.
Saat itu, Winter diberi suntikan imunisasi untuk membantu menyiapkannya melawan virus.
Antibodi yang saat itu bisa menghentikan virus SARS-CoV-1 disebut VHH-72.
Peneliti saat itu hanya melakukan penelitain dasar dan bukan untuk menemukan penawar penyakit yang disebabkan virus corona.
Ketika masa pandemi COVID-19 terjadi, peneliti pun ingin tahu apakah antibodi VHH-72 juga bisa digunakan untuk menetralkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Saat ini, peneliti masih terus berupaya meneliti dan memastikan apakah antibodi llama ini bisa benar-benar membantu mengatasi COVID-19.
Diharapkan, jika berhasil, antibodi itu bisa membantu melindungi orang yang belum tertular dan meringankan gejala pasien yang sudah mengalami COVID-19.
Wah, semoga para ilmuwan bisa menemukan penawar COVID-19 ini agar dunia kembali sehat dan aman, ya, teman-teman!
Baca Juga: Anjing Dilatih Mendeteksi COVID-19, Penyakit Apa Saja yang Sudah Bisa Dideteksi oleh Anjing?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR