Bobo.id - Penyakit jantung adalah penyakit yang dialami banyak orang. Tidak hanya orang deasa, anak-anak seperti kita juga bisa mengalaminya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengungkap bahwa 30% dari angka kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Wah, ternyata penyakit jantung merupakan penyakit kronis dan tidak boleh disepelekan!
Baca Juga: 6 Manfaat Buah Plum, Mulai dari Mengelola Diabetes Hingga Menyehatkan Jantung
Ada banyak penyebab seseorang bisa mengidap penyakit jantung. Ada penyakit jantung yang disebabkan oleh keturunan.
Penyakit jantung juga bisa muncul sejak lahir karena adanya kelainan pada fungsi jantung.
Selain itu, pola hidup kita juga ternyata bisa menjadi penyebab utama penyakit jantung, lo. Orang yang jarang bergerak dan olahraga punya risiko mengalami penyakit jantung yang tinggi.
Nah, ternyata makanan juga bisa menjadi salah satu pemicunya. Terlalu sering mengonsumsi beberapa makanan tertentu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan apa saja, ya? Ayo cari tahu!
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Inilah 5 Warisan Dunia dari Filipina yang Menakjubkan
Beikut ini adalah makanan-makanan lezat yang sering kita konsumsi, tapi bisa meingkatkan risiko penyakit jantung.
1. Sosis
Anak kecil seperti kita sepertinya tidak bisa lepas dari makanan satu ini.
Sosis adalah jenis makanan berbentuk silinder yang terbuat dari daging. Biasanya sosis dibuat berbagan dasar daging sapi atau ayam.
Sayangnya makanan satu ini mengandung lemak, lemak jenuh, dan garam yang cukup tinggi. Ketiga kandungan itu adalah musuh utama bagi jantung.
Lemak bisa menumpuk dan menjadi kolesterol jahat yang jadi penyebab utama munculnya masalah pada jantung.
Selain itu, garam merupakan kandungan yang bisa memicu penyakit darah tinggi yang sama tidak baiknya juga untuk kesehatan jantung.
Baca Juga: Asal-usul Tradisi Mudik di Indonesia, Ternyata Sudah Ada dari Zaman Majapahit!
2. Cheese Cake
Siapa yang suka makan dessert? Kalau iya, pasti kamu tidak asing dengan cheese cake atau kue keju.
Meskipun lezat, ternyata cheese cake menyimpan bahaya yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kue keju ini mengandung 860 kalori, 57 gram lemak, dan 80 gram karbohidrat per irisan.
Ketiga kandungan itu bisa menyebabkan kenaikan berat badan jika terlalu sering dikonsumsi. Jika berat badan terus naik, kita bisa mengalami obesitas.
Sedangkan, obesitas juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya risiko penyakit jantung, lo.
Jadi, jangan mengonsumsi cheese cake terlalu sering, ya!
3. Daging Merah
Tahukah kamu? Jenis daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan domba bisa meningkatkan risiko penyakit jantung juga, lo.
Hal ini karena jenis daging ini mengandung banyak sekali lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Kedua hal ini tentunya tidak baik untuk jantung kita.
4. Ayam Goreng
Ayam goreng mungkin terlihat sehat untuk dikonsumsi. Padahal ia juga merupakan sumber lemak dan kolesterol, lo.
Apalagi jika yang kita konsumsi adalah ayam goreng cepat saji. Jenis ayam goreng satu ini menggunakan metode menggoreng deep fried yang memakai banyak sekali minyak.
Belum lagi kandungan lemak bawaan yang ada pada ayam. Kombinasi minyak, lemak, dan kolesterol sudah pasti tidak baik untuk kesehatan jantung.
5. Es krim
Es krim adalah makanan yang sangat menggoda bagi anak kecil seperti kita. Satu kemasan es krim mengandung 14 gram lemak dengan 10 gram lemak jenuh, dan 22 gram gula untuk setiap ½ cangkir.
Tidak hanya makanan tinggi garam dan lemak, makanan tinggi gula juga tidak baik untuk kesehatan jantung.
Karena itu, es krim bisa menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Jadwal Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, Kamis 21 Mei 2020 Beserta Link Live Streaming
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR