Bobo.id - Pandemi covid-19 sudah memasuki bulan ketiga di Indonesia. Hal ini menyebabkan aktivitas kita dibatasi sementara.
Untuk anak-anak seperti kita sementara tidak perlu pergi ke sekolah. Sebagai gantinya kita melakukan kegiatan belajar dari rumah.
Begitu pun orang tua dan orang dewasa lainnya yang dianjurkan untuk melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, ada beberapa orang yang tetap harus melakukan aktivitas di luar rumah karena beberapa hal.
Misalnya, karena pekerjaan, ada keperluan mendesak, atau harus membeli keperluan rumah selama masa karantina.
Saat ini kita sangat disarankan untuk selalu menggunakan masker saat pergi keluar rumah. Kita bisa menggunakan masker medis ataupun masker kain.
Namun, ada mitos tentang pemakaian masker yang sering kita dengar selama pandemi ini.
Berikut adalah lima mitos pakai masker beserta faktanya. Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Unik! Rumah Merah Ini Kabarnya Rumah Paling Kecil di Inggris
1. Masker Kain Tidak Ampuh Mencegah Virus Corona
Pada awal mulanya pandemi, banyak sekali orang yang sulit menemukan masker medis. Tentunya ini sedikit membuat panik, ya.
Penggunaan masker adalah salah satu pertahanan utama kita untuk mencegah infeksi virus corona.
Banyak orang yang beranggapan kalau masker medis yang paling ampuh dan masker kain tidak memiliki kemampuan untuk mencegah penularan.
Nah, ternyata anggapan ini salah, lo.
Menurut beberapa penelitian, masker kain cukup ampuh untuk mencegah virus corona dan bisa kita gunakan saat harus pergi keluar rumah.
Virus corona bisa menular lewat cipratan dari saluran pernapasan atau droplet seseorang yang terinfeksi corona.
Masker kain bisa menjadi penghalang untuk mencegah droplet mengandung virus menyebar lewat udara.
Selain itu menggunakan masker juga menjaga tangan kita untuk tidak menyentuh area wajah.
Baca Juga: Mi Ongklok Khas Wonosobo yang Lezat, Apakah Kamu Sudah Pernah Coba?
2. Masker Hanya untuk Orang yang Sakit
Mungkin teman-teman mendengar kalau masker hanya perlu digunakan untuk orang yang sakit.
Sebelumnya, kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan, yakni Terawan Agus Putranto pada awal Maret 2020.
Pak Terawan menyebutkan bahwa hal ini mengikuti standar World Health Organization (WHO).
Namun kebijakan ini lalu berubah setelah diketahui tidak semua orang yang terinfeksi corona menunjukkan gejala, seperti batuk atau bersin.
Hal ini tentu saja bisa menyebabkan perluasan penyebaran infeksi jika banyak orang yang tidak memakai masker karena merasa sehat.
Karena itu, semua orang wajib menggunakan masker selama di luar rumah meskipun dalam keadaan sehat.
3. Jika Sudah Memakai Masker Tidak Perlu Jaga Jarak dan Boleh Beraktivitas Bebas di Luar Rumah
Banyak orang yang merasa aman karena sudah menggunakan masker.
Beberapa di antaranya bahkan mengabaikan himbauan jaga jarak dan melakukan aktivitas di luar rumah tanpa keperluan mendesak.
Perlu teman-teman ketahui bahwa virus corona bisa saja menempel pada tangan atau pakaian yang kita gunakan.
Bukan tidak mungkin pula tangan kita yang belum steril menyentuh area wajah atau menyentuh orang lain.
Karena itu meskipun sudah memakai masker, kita harus tetap mengikuti aturan-aturan lainnya juga, ya!
Baca Juga: BERITA POPULER: Kebiasaan yang Sebaiknya Dihindari Setelah Makan Hingga Asal-usul Nama Kota Solo
Tonton video ini, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR