Lebah madu mempertahankan sarang mereka sama seperti manusia menjaga rumah. Jika lebah melihat ancaman terhadap sarang mereka, mereka akan bereaksi.
Jika kita menemukan sarang lebah madu, lebah mungkin menganggap kita adalah ancaman. Karena itulah, lebah akan menyerang dan mencoba menyengat kita.
Pernahkah teman-teman bertanya-tanya apakah semua lebah menyengat? Dalam sarang, lebah betina adalah yang lebah yang suka menyengat.
Lebah jantan yang lebih besar biasanya tidak menyengat.
Lebah ratu memang memiliki sengatan. Namun, mereka jarang meninggalkan sarang untuk menggunakannya.
Sengatan Lebah
Ketika lebah madu menyengat, mereka melepaskan feromon yang bisa memanggil kawanan lebah lainnya.
Feromon adalah sebuah zat yang memiliki wangi khas yang digunakan sebagai peninggal jejak.
Seringkali, lebah-lebah lain ikut menyerang setelah kita tersengat salah satu lebah. Lebah yang datang bisa mencapai ratusan atau ribuan, lo.
Maka itu kita harus berhati-hati jika menemukan sarang lebah, ya!
Ketika lebah madu menyengat, penyengatnya (stinger) yang tajam dan berduri menembus kulit.
Stinger ini menyuntikkan racun yang disebut apitoxin. Dalam kebanyakan kasus, stinger tersangkut di kulit manusia dan air mata pun terlepas dari lebah.
Dalam kebanyakan kasus, lepasnya stinger adalah cedera besar pada lebah madu. Bagian-bagian lain dari tubuhnya lepas dengan stinger dan akhirnya membunuh lebah.
Stinger terus memompa racun pada tubuh hingga 10 menit atau sampai dikeluarkan.
Lebah madu adalah satu-satunya spesies lebah yang mati setelah menyengat.
Baca Juga: 5 Makanan Jepang yang Terkenal di Dunia, Ada Sushi sampai Ramen
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR