Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang bencana Chernobyl?
Pada 26 April 1986, terjadi kecelakaan reaktor nuklir di Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di dekat kota Pripyat, Uni Soviet. Saat ini, wilayah itu termasuk dalam negara Ukraina.
Bencana nuklir saat membuat wilayah di sekitar Chernobyl dan sekitarnya tidak boleh ditinggali oleh manusia.
Para penduduk pun meninggalkan tempat itu demi menghindari dampak radiasi nuklir yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Selama bertahun-tahun, wilayah sekitar Chernobyl yang ditinggalkan jadi seperti kota mati, karena tidak ada kehidupan manusia.
Namun, ada juga hal baik yang justru terjadi pada kehidupan alam liar di sana, lo.
Keadaan Alam Chernobyl Setelah Puluhan Tahun Berlalu
Wilayah yang terkontaminasi radiasi nuklir Chernobyl disebut Zona Ekslusi Chernobyl yang luasanya mencakup 2.589 kilometer persegi.
Lambat laun, dampak radiasi semakin berkurang, sehingga ilmuwan bisa melakukan berbagai penelitian di sana, termasuk penelitian satwa liar.
Karena ditinggalkan oleh manusia, Zona Ekslusi Chernobyl juga menjadi wilayah yang kini ditinggali banyak hewan.
Baca Juga: Ruang Kendali Reaktor Nuklir Chernobyl Boleh Dikunjungi Wisatawan Selama 5 Menit
Berdasar laporan paa peneliti, di sana ada serigala, beruang cokelat, bison, lynx, kuda Przewalksi, ratusan spesies burung, dan banyak yang lainnya.
Tahun lalu, sebagian besar kelompok peneliti yang meneliti kehidupan alam liar Chernobyl mengadakan pertemuan di Inggris. Para peneliti saling membagikan dan mendiskusikan hasil penelitian masing-masing tentang alam liar Chernobyl.
Saat itu, peneliti menyimpulkan bahwa area itu memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, teman-teman.
Kelompok hewan yang diteliti juga menunjukkan bahwa populasinya tetap stabil dan tidak begitu terpengaruh oleh tingkat radiasi di sana.
Selain mamalia dan burung, di sana juga ditemukan ada banyak amfibi, lo.
Bahkan, ditemukan bahwa beberapa hewan menunjukkan adanya adaptasi terhadap kondisi alam yang dipengaruhi radiasi.
Misalnya, katak yang hidup dalam zona eksklusi memiliki kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan katak yang hidup di luar zona eksklusi. Kemungkinan, ini merupakan bentuk hewan melindungi diri dari pengaruh radiasi.
Pengaruh Radiasi pada Hewan dan Tumbuhan
Meski populasi hewan dan keanekaragaman hayati di Chernobyl saat ini stabil, namun ada beberapa hewan dan tumbuhan yang mengalami pengaruh buruk radiasi.
Di wilayah Zona Eksklusi Chernobyl, ada hutan pinus yang sekarang disebut Red Forest, karena mati warnanya berubah seperti karat akibat pengaruh debu radioaktif.
Pada hewan, misalnya sebagian serangga ada yang di Zona Ekslusi Chernobyl ada yang berusia lebih pendek dan lebih mudah terkena penyakit.
Baca Juga: Terlihat Mirip Hewan Peliharaan, Hewan-Hewan Ini Sebenarnya Hewan Liar, lo!
Ada juga burung yang memiliki albinisme tingkat tinggi. Albinisme adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan melanin atau zat warna gelap dalam tubuh.
Selain itu ada juga burung yang mengalami gangguan fisik atau genetika, terutama yang tinggal di tempat dengan tingkat kontaminasi tinggi.
Namun, pengaruh itu tidak begitu dirasakan di area yang ditinggali banyak hewan liar.
Peneliti menyimpulkan bahwa para satwa liar lebih bisa beradaptasi dibandingkan perkiraan peneliti sebelumnya.
Beberapa hewan yang beradaptasi juga menunjukkan bahwa mereka bisa mangatasi radiasi dan hidup di zona yang ontaminasinya tinggi.
Mamalia besar juga bisa hidup dengan baik, terutama karena tidak ada manusia dan tingkat perburuan lebih sedikit.
Wah, ternyata meskipun pernah terkena bencana, sekarang alam liar di Chernobyl justru membaik, ya!
Baca Juga: Ada yang Anggun dan Ada yang Menggemaskan, 5 Hewan Ini Ternyata Bisa Berbahaya
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | National Geographic,The Conversation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR