Bobo.id - Bulan adalah benda ruang angkasa yang menjadi satelit alami Bumi kita. Ia akan muncul dan terlihat ketika malam tiba saat langit mulai menjadi gelap.
Tahukah kamu jarak Bumi dan Bulan mencapai 384.400 kilometer, lo. Karena itulah Bulan nampak kecil jika dilihat dari Bumi.
Baca Juga: Jarak Bumi dan Bulan Semakin Jauh Tiap Tahunnya, Apa Itu Pertanda Bulan Akan Hilang?
Saat melihat Bulan pasti teman-teman menyadari kalau bentuk Bulan berubah-ubah setiap harinya.
Terkadang, Bulan terlihat kecil. Di waktu lain, Bulan bisa terlihat lebih besar. Kita semua menyadari kalau Bulan berubah bentuknya.
Tidak jarang bulan berbentuk lingkaran sempurna, tapi kadang terlihat hanya separuhnya.
Pernahkah teman-teman bertanya-tanya, kenapa bentuk Bulan berubah-ubah, ya? Untuk menemukan jawabannya, simak penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Cara Membuat Bola-Bola Mi Goreng, Praktis dan Lezat untuk Camilan Akhir Pekan
Mengapa Bentuk Bulan Berubah-ubah?
Bentuk yang kita lihat tergantung pada posisi Bulan. Saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, ia memantulkan sinar matahari.
Dari Bumi, kita hanya bisa melihat bagian Bulan yang menghadap kita. Bentuk Bulan yang kita lihat pada malam tertentu tergantung pada seberapa banyak permukaan Bulan berada di bawah sinar matahari pada saat itu.
Baca Juga: Ini Dia 7 Kuda Mitologis yang Sering Muncul dalam Dongeng, Mana Kuda Favoritmu?
Bentuk Bulan itu disebut fase. Fase Bulan terjadi selama Siklus Lunar, yang berlangsung sekitar 27 hari.
Pada awal siklus, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama fase ini, sisi Bulan memantulkan cahaya dari Matahari menghadap jauh dari Bumi.
Jadi kita tidak bisa melihat Bulan sama sekali! Biasanya fase ini disebut dengan nama fase bulan baru.
Saat Bulan berputar, kita bisa melihatnya lebih banyak setiap malam. Selama waktu ini, Bulan tampaknya semakin besar.
Baca Juga: Menyebabkan Mual Hingga Kembung, Ini Alasan untuk Menghindari Makan Jeruk Saat Minum Obat
Kemudian kita juga mengenal istilah Bulan Sabit, yaitu ketika Bulan terlihat seperti kurva kecil di langit.
Tentu saja, seluruh Bulan masih ada, tapi kita hanya bisa melihat sebagian kecil yang memantulkan sinar matahari karena posisi Bulan.
Di sekitar tengah Siklus Bulan, Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, jadi kita bisa melihat seluruh wajah Bulan di malam hari. Itu yang kita sebut Bulan Purnama.
Baca Juga: Wah, Wajah Para Minion Kini Hadir di Hidangan Kentang McDonald's Indonesia!
Kadang-kadang selama Bulan Purnama, Bumi melemparkan bayangan di permukaan Bulan dan menyebabkan peristiwa yang disebut sebagai Gerhana Bulan .
Setelah Bulan Purnama, Bulan tampak mengecil. Saat Bulan mendekati akhir revolusinya, kita akan semakin jarang melihatnya setiap malam.
Selama waktu ini, kita mengatakan Bulan memudar atau semakin kecil. Menjelang akhir siklus, hanya Bulan Sabit yang terlihat di langit lagi.
Sampai akhirnya, Bulan mencapai akhir dari revolusi dan siklus dimulai lagi dengan Bulan Baru.
Baca Juga: Rahasia Kue Mengembang Anti Bantet, Hindari Lakukan 5 Kesalahan Ini
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR