Mengapa Harus Menjaga Jarak untuk Mengurangi Risiko Penularan Virus?
Selain memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain ketika berada di tempat umum juga harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus.
Seperti yang kita ketahui, penyebaran virus corona melalui droplets bisa masuk ke tubuh melalui alat pernapasan seperti mata dan hidung, maupun lewat mata.
Nah, droplets bisa menyebar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara dan menempel di permukaan benda, maupun ke arah tubuh seseorang.
Pada saat inilah penyebaran virus corona bisa terjadi dari droplets atau tetesan kecil air liur dari seseorang yang sedang sakit ke orang yang sehat.
Baca Juga: Pernah Tahu Nama Tali Pembungkus Ujung Tali Sepatu? Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno
Tetesan air liur ini akan jatuh ke sekitar orang yang batuk atau bersin, dengan tetesan yang berat akan jatuh ke orang atau benda yang paling dekat, sedangkan tetesan yang lebih ringan akan jatuh ke tempat yang lebih jauh.
Inilah mengapa kita dianjurkan berada atau menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain dan tidak berkerumun untuk mengurangi penyebaran droplets dari satu orang ke orang lain.
Sejarah Aturan Menjaga Jarak Dua Meter
Aturan menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus ternyata sudah dilakukan sejak lama, teman-teman.
Penelitian pertama mengenai penyebaran droplets ini sudah dilakukan mulai abad ke-19 dengan cara mengumpulkan sampel pada piring kaca.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | bmj |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR