Alkisah, pada zaman dahulu ada Dewa bernama Fumeripitsy. Dewa Fumeripitsy menjelajah Bumi dan terluka karena melawan seekor buaya raksasa.
Saat terluka parah, Dewa Fumeripitsy dirawat oleh seekor flamingo.
Dewa itupun kembali pulih dan ia membuat dua buah patung dan genderang untuk mengiringinya menari dengan gembira.
Karena sang dewa menari dengan sangat gembira, gerakan tariannya membuat patung yang dibuatnya menjadi hidup.
Dua patung itulah yang menjadi nenek moyang Suku Asmat.
Tradisi Suku Asmat
Suku Asmat ada yang tinggal di pedalaman dan ada juga yang tinggal di pesisir pantai.
Suku yang tinggal di pesisir hidup dengan memancing ikan dan suku di pedalaman berburu hewan.
O iya, Suku Asmat juga dikenal sebagai suku yang misterius.
Salah satunya, suku ini memiliki ritual khusus bagi orang penting yang sudah meninggal dunia.
Suku Asmat juga dikenal menghasilkan karya seni ukir dari kayu pohon. Ukiran Suku Asmat sangat rapi dan detail, teman-teman.
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR