Bobo.id - Makan mi kuah ketika masih hangat jadi favorit banyak orang. Apakah teman-teman termasuk yang suka?
Ada juga orang yang suka makan mi kuah dengan cara diseruput sampai berbunyi nyaring. Sluurrrp..!
Seperti yang dilakukan orang Jepang, teman-teman. Orang Jepang sering menyeruput mi sampai berbunyi nyaring.
Apakah teman-teman pernah melihatnya di film animasi Jepang?
Ternyata ada alasan tertentu, lo, kenapa orang Jepang sering menyeruput mi sampai berbunyi. Ini Dia alasannya:
Pengecualian untuk Mi
Pada dasarnya, orang Jepang juga merasa kurang nyaman kalau ada orang yang makan dengan berisik, apalagi jika sedang berada di kegiatan formal.
Namun, orang Jepang punya pengecualian khusus kalau sedang menyantap hidangan mi.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Horii Yoshinori, seorang ahli mi di Jepang, kebiasaan menyeruput mi ini ada penjelasan ilmiahnya, lo.
Baca Juga: Mulai dari Ramen Hingga Udon, Apa Perbedaan 8 Jenis Mi Khas Jepang?
Yoshinori mengungkapkan bahwa menyeruput bisa membuat aroma soba menjadi lebih terasa.
O iya, soba adalah salah satu jenis mi Jepang. Nah, aroma soba sebaiknya memang dinikmati melalui mulut, bukan hidung atau dengan cara dihirup.
Aroma Soba
Aroma soba susah dideteksi kalau cuma dihirup pakai hidung, karena itu soba didiamkan di dalam mulut. Nah, dalam hal ini pakai teknik menyeruput.
Pada saat dimasak, aroma soba akan bisa lebih terhidup, terutama kalau memakai wadah bambu seperti yang dilakukan oleh orang Jepang pada zaman dahulu.
Namun, aroma soba yang sudah dimasak terhirup lebih sedikit. Misalnya pada sajian soba dingin atau mori soba yang tidak memiliki aroma uap yang nikmat.
Namun, aroma nikmat soba bisa dirasakan kalau kita menyeruputnya dengan cepat.
Kapan Soba Muncul?
Hidangan soba muncul pertama kali pada catatan sejarah awal zaman Edo, yakni pada 1603–1868.
Pada akhir abad ke-17, di Kota Edo yang sekarang disebut Tokyo, muncul banyak kedai soba.
Awal mulanya, soba sebenarnya adalah menu pendamping udon. Namun, seiring berjalannya waktu, soba jadi lebih populer daripada udon.
Bahkan, soba menjadi salah satu kuliner khas Edo, lo.
Baca Juga: Suka Makan Nori? Ada 6 Jenis Rumput Lainnya Selain Nori, lo!
Pada zaman Edo, orang-orang membeli dan makan soba di kedai kecil atau pedagang keliling yang memanggul gerobak di malam hari.
Soba juga disajikan di restoran, kok. Namun, buat warga setempat, soba tetap dianggap sebagai street food.
Kedai Street Food di Jepang
Yoshinori mengungkapkan bahwa pada masa itu, sebenarnya makan dengan berisik juga dianggap tidak sopan.
Namun, karena soba adalah street food untuk rakyat, orang-orang tidak terlalu memedulikan table manners alias 'adab makan di meja makan'.
Selain itu, kedai street food pada dasarnya adalah tempat orang datang dan makan dengan cepat.
Bahkan, terkadang orang yang datang juga makan sambil berdiri, lo.
Orang-orang mampir di kedai setelah pulang dari bekerja atau sebelum menuju suatu tempat.
Nah, dalam keadaan seperti itu, mungkin bisa dibilang bahwa menyeruput mi tidak masalah.
Sehingga bisa jadi, itulah awal mula kebiasaan menyeruput mi oleh orang Jepang.
Baca Juga: Dua Bahan Beracun Ini Justru Dijadikan Makanan di Jepang, Apa Saja, ya?
Bermula dari kedai soba, lalu menyebar ke seluruh penjuru Jepang dan berlangsung sampa masa sekarang ini.
O iya, saat ini bahkan bukan cuma soba saja yang diseruput, lo. Ramen dan aneka jenis mi khas Jepang lainnya juga disantap dengan cara diseruput.
Menurut Yoshinori, itu adalah cara orang Jepang makan mi.
Lalu, apakah kita juga harus makan mi dengan cara tersebut saat sedang berada di Jepang?
Ternyata tidak ada paksaan bagi orang asing untuk makan hidangan mi dengan cara diseruput, kok.
Orang asing cukup mengapresiasi makanan khas Jepang tersebut yang nikmat dan bernutrisi tanpa memandang cara warga setempat makan.
Siapa yang hobi makan aneka hidangan mi Jepang, nih?
(Penulis: Rahwiku Mahanani)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR