Bobo.id - Semua orang pasti pernah menangis. Bahkan, saat adik bayi baru lahir, ia langsung menangis.
Saat menangis, kita mengeluarkan air mata, teman-teman.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab seseorang menangis. Misalnya, ada yang menangis karena terharu saat membaca cerita yang menyentuh, atau ada juga yang menangis karena sedih atau bahkan marah.
Apakah teman-teman pernah berusaha menahan diri agar tidak menangis?
Saat kita menahan air mata agar tidak keluar saat menangis, mungkin ada yang merasakan dada sesak, tenggorokan yang tertahan, hingga sakit kepala.
Sebenarnya, apa yang terjadi di tubuh ketika akan menangis, ya?
Yang Terjadi di Tubuh Saat Akan Menangis
1. Otak Mengaktifkan Respon Stres Tubuh
Ketika ada hal yang memicu kita untuk menangis, respon stres terjadi di bagian otak amygdala.
Amygdala merupakan bagian otak yang mengatur persepsi dan emosi, teman-teman.
Kemudian, amygdala mengirimkan sinyal ke hipotalamus, bagian otak ini kemudian mengirimkan sinyal bahaya ke kelenjar pituitari. Kelenjar itu lalu melepaskan hormon adrenokortikotropik.
Hormon itu mengarah ke kelenjar adrenal, yang kemudian melepaskan hormon stres.
Selain itu, bagian otak hipotalamus juga mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang memicu respon fight-or-flight.
Respon itu membuat kita bisa menghadapi bahaya atau menyelamatkan diri dari hal yang dianggap sebagai bahaya.
Baca Juga: Saat Malu, Mengapa Pipi Kita Tersipu Kemerahan? Cari Tahu, yuk!
2. Jantung Berdegup Cepat
Salah satu tanda yang terjadi saat tubuh kita mengalami respon fight-or-flight adalah jantung yang berdegup lebih cepat.
Ini karena sistem saraf simpatik mempercepat detak jantung dan kontraksi otot jantung.
Pembuluh darah yang mengarah ke otot besar dan jantung juga melebar, sehingga meningkatkan jumlah darah dan tekanan darah.
3. Bernapas Lebih Cepat
Pada saat akan menangis, mungkin ada yang mengalami susah bernapas atau bernapas lebih cepat.
Ini terjadi karena saat stres, aliran udara di antara hidung dan paru-paru menyempit.
4. Reaksi Otot
Otot yang mendapatkan lebih banyak asupan darah saat menghadapi stres atau bahaya jadi bisa bergerak lebih cepat.
Apa yang Terjadi Jika Menahan Air Mata Saat Menangis?
Saat respon flight-or-fight di atas terjadi, tubuh akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik untuk menyeimbangkan atau menstabilkan tubuh.
Sistem saraf parasimpatik itu berfungsi memperlambat kerja organ-organ tubuh, teman-teman.
Nah, menurut penelitian, menangis membantu tubuh kembali stabil setelah respon flight-or-fight terjadi.
Ini karena menangis membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik.
Karena itu, menangis bisa membantu melepaskan stres di tubuh.
Kalau kita menahan air mata atau menahan agar tidak menangis, bagaimana, ya?
Rupanya, menahan untuk tidak menangis bisa mencegah tubuh untuk kembali stabil setelah respon flight-or-fight terjadi.
Ini akan membuat tubuh tetap melakukan respon stres sebelum menangis itu, teman-teman.
Nah, kalau dilakukan terus menerus, ini bisa berdampak tidak baik bagi tubuh, yaitu adanya risiko stres kronis.
Bersumber dari Shape, psikolog Nikki Martinez juga menjelaskan bahwa menahan emosi seperti sedih justru bisa membuatnya semakin berlarut.
Namun, ada kalanya seseorang terpaksa menahan air mata ketika akan menangis. Misalnya, saat di tempat umum atau situasi yang kurang sesuai.
Jika ini terjadi ada hal yang bisa dilakukan untuk membantu tubuh kembali stabil selain menangis, yaitu menarik napas dalam-dalam yang bisa membantu membuat tubuh rileks.
Selain itu, kita juga bisa menahan air mata sebentar dan melepaskan air mata di tempat yang lebih nyaman.
Baca Juga: Bukan Pura-Pura Menangis, Ini Dia Sebabnya Adik Bayi Tidak Mengeluarkan Air Mata saat Menangis
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Livestrong,Shape |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR