Setelah itu, akan dilakukan peletakan dua lunas atau kayu yang menjadi pondasi bangunan kapal. Lunas ini harus dihadapkan ke arah timur laut.
Nah, lunas bagian depan nantinya akan dipotong kemudian dilarung ke laut sebagai penolak keburukan dan juga sebagai lambang kesiapan untuk mencari nafkah.
Sedangkan lunas bagian belakang juga akan dipotong, tapi bedanya akan disimpan di rumah.
2. Makna Bagian Kapal Pinisi
Bagian Kapal Pinisi tenyata memiliki makna atau filosofinya masing-masing.
Dua tiang utama Kapal Pinisi melambangkan dua kalimat syahadat dalam Islam, kemudian tujuh tiang berikutnya merupakan simbol dari surat Al Fatihah.
Simbol itu melambangkan harapan dan doa bagi penumpangnya agar bisa mengarungi samudra.
3. Kapal Pinisi Dirakit Tanpa Paku
Pembuatan kapal pinisi juga unik, teman-teman, karena kalau biasanya pembuatan kapal dimulai dengan membuat kerangka terlebih dulu, pada kapal pinisi, badan kapal dibuat terlebih dahulu.
Keunikan lainnya dari kapal pinisi adalah untuk menggabungkan kayu-kayu pembuat kapal, tidak digunakan perekat seperti lem khusus kayu maupun paku.
Ternyata untuk menggabungkan kayu-kayu dan bagian kapal, pembuat kapal pinisi menggunakan pasak kayu, sehingga bagian-bagian tersebut bisa menyatu.
Nah, pasak kayu yang digunakan untuk menyatukan kayu dan bagian kapal merupakan kayu sisa pembuatan kapal.
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Tayangan Mengenal Masyarakat Bugis Makassar, Belajar dari Rumah TVRI, 13 Mei 2020
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR