Bobo.id - Pilihan menu makanan yang kita makan bisa memengaruhi kesehatan tubuh, teman-teman.
Makanan yang bergizi seimbang bisa membantu kita memenuhi nutrisi tubuh, menjaga tubuh berfungsi secara baik, hingga mencegah penyakit.
Tapi, rupanya bukan hanya menu makanan saja yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kebiasaan makan seperti waktu makan yang tepat juga bisa memengaruhi kesehatan. Misalnya, terlambat makan tepat waktu bisa menyebabkan gangguan pada lambung.
Selain itu, kecepatan makan juga bisa memengaruhi kesehatan kita, lo!
Ternyata, makan dengan perlahan lebih bermanfaat dibandingkan makan dengan cepat.
Kebiasaan makan dengan cepat justru berisiko menimbulkan beberapa jenis penyakit, teman-teman.
Mengapa Sebaiknya Kita Menghindari Kebiasaan Makan dengan Cepat?
Saat makan dengan cepat, kita jadi tidak sadar sudah mengonsumsi terlalu banyak kalori lebih dari yang seharusnya.
Kok bisa begitu, ya?
Baca Juga: Bisa Berdampak Buruk bagi Otak, Hindari Kebiasaan Mengonsumsi 3 Makanan Ini
Tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 20 menit sejak mulai makan sampai otak kita mengirimkan sinyal bahwa kita sudah kenyang.
Nah, makan dengan perlahan membuat tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memicu sinyal dari otak bahwa kita sudah kenyang.
Menurut ahli kardiologi (ilmu tentang jantung dan penyakit jantung), ketika seseorang makan dengan cepat, ia cenderung tidak menyadarai bahwa ia sudah kenyang dan jadi makan terlalu banyak.
Selain membuat tubuh jadi mengonsumsi lebih banyak kalori, tanpa disadari makan dengan cepat meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Dampak Kebiasaan Makan dengan Cepat
Makan dengan cepat ternyata memiliki banyak dampak yang tidak baik bagi kesehatan, teman-teman.
Kebiasaan makan dengan cepat dihubungkan dengan obesitas, karena bisa membuat makan lebih banyak. Kondisi obesitas ini bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya.
Makan dengan cepat bisa menyebabkan naik dan turunnya kadar gula darah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa menyebabkan resistansi insulin.
Resistansi insulin adalah kondisi saat sel tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik, akibat respon sel terhadap hormon insulin terganggu.
Kondisi itu merupakan salah satu kondisi penyakit diabetes, teman-teman.
Baca Juga: Dari Penyakit Tulang sampai Kanker, Inilah Berbagai Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Aktif Bergerak
Makan dengan cepat juga meningkatkan risiko sindrom metabolik pada seseorang.
Sindrom metabolik adalah kombinasi beberapa kondisi kesehatan seperti kadar gula darah yang tinggi, peningkatan tekanan darah, obesitas, dan peningkatan kadar kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.Menurut penelitian tahun 2017, makan dengan perlahan bisa menjadi cara untuk menjaga tubuh lebih sehat.
Penelitian di Jepang juga menemukan bahwa peserta penelitian yang makan dengan cepat memiliki kemungkinan mengalami sindrom metabolik lebih tinggi dibandingkan orang yang makan dengan normal dan perlahan.
Selain itu, makan dengan cepat juga memengaruhi proses pencernaan yang tidak lancar.
Mengubah Kebiasaan Makan dengan Cepat
Untuk mencegah risiko yang bisa terjadi jika kita makan dengan cepat. Sebaiknya kita menghindari kebiasaan itu.
Kita bisa mengubah kebiasaan makan dengan cepat dengan cara mempraktikan mindful eating.
Mindful eating ini meliputi makan dengan perlahan tanpa hal yang bisa mengalihkan. Misalnya, saat di rumah, makanlah tanpa menonton televisi atau memainkan ponsel.
Saat makan, perhatikan tandanya bila kamu sudah kenyang.
Perhatikan juga tanda apakah kamu benar-benar lapar atau hanya ingin makan camilan.
Supaya lebih mudah, kamu juga bisa memperhatikan warna, aroma, suara saat mengunyah, tekstur, dan rasa makananmu.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | WebMD,Healthline,Independent UK |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR