Bobo.id - Pandemi COVID-19 yang sejak awal Maret muncul di Indonesia hingga kini masih belum membaik.
Karena itu kita harus selalu mentaati protokol kesehatan yang berlaku untuk mengurangi penularan COVID-19.
Mulai dari memakai masker saat keluar rumah, menghindari kerumunan, hingga rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Seperti yang kita tahu, penularan COVID-19 adalah melalui tetesan air liur atau droplet orang yang positif terinfeksi.
Namun ternyata risiko penularan juga bisa melalui udara, lo. Karena itu sirkulasi udara di ruangan yang baik bisa membantu mencegah penularan.
Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Baca Juga: Tak Pandang Bulu, COVID-19 Juga Bisa Menyerang Anak-Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Buka Jendela Cegah Penularan COVID-19
Bukti yang berkembang menunjukkan kalau membiarkan udara bersirkulasi di sekitar ruangan tertutup bisa membantu menyebarkan tetesan virus yang dibawa udara yang bisa menyebabkan infeksi.
Partikel yang dikenal sebagai aerosol ini diperkirakan bisa bertahan di udara untuk waktu yang lama, bahkan berjam-jam.
Inilah alasan membuka jendela bisa membantu untuk mencegah penularan COVID-19.
Hal ini bisa dicontohkan dengan kasus saat ibu memasak di dapur, asapnya bisa terjebak di dalam ruangan.
Karena itulah membuka jendela dibutuhkan untuk mengeluarkan asap dan mengganti udara yang baru. Hal yang sama juga berlaku untuk aerosol.
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) memperbaharui sarannya minggu ini untuk memasukkan panduan di area tertutup.
Salah satu imbauannya, hindari ruangan yang padat dan pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik dan bisa membawa udara luar ruangan sebanyak mungkin.
CDC telah menambahkan aerosol ke daftar resmi rute penularan virus corona. Walaupun cara utama penyebaran virus masih tetap melalui tetesan pernapasan atau droplet yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi.
Baca Juga: Mudah Jatuh Sakit? Ternyata 7 Hal yang Sering Diabaikan Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Ancaman Penularan Aerosol
Jerman adalah salah satu negara di mana pedoman resmi mendorong orang untuk membiarkan jendela ruangan terbuka.
Kanselir Jerman, yakni Angela Merkel bulan lalu mengatakan bahwa "ventilasi bisa menjadi salah satu langkah yang paling murah dan paling efektif untuk menghentikan penyebaran pandemi."
Seorang dokter di Jerman juga menyarankan orang untuk tetap membuka jendela, di rumah atau di tempat kerja, bahkan saat musim dingin tiba.
Jumlah Ventilasi
Ahli merekomendasikan resirkulasi total udara di sebuah ruangan tertutup setidaknya enam kali dalam satu jam.
Karena itu sebenarnya dibutuhkan banyak ventilasi di dalam ruangan.
Dalam keadaan tertentu, hal ini bisa dicapai dengan sistem sirkulasi, yang sering kali dilengkapi dengan filter berteknologi tinggi yang juga membersihkan udara.
Meskipun membuka jendela bisa membantu menghindari penyebaran virus corona, para ahli menekankan bahwa tidak ada tindakan yang bisa menjamin perlindungan penuh.
Hal yang paling penting adalah tetap mengatasi jumlah orang di dalam ruangan, jangan terlalu lama di dalamnya, pertahankan social distancing, pakai masker setiap saat, cuci tangan secara teratur, dan usahakan untuk tidah berbicara atau berteriak terlalu banyak.
Meski demikian, tidak ada salahnya membuka jendela setiap pagi sebagai salah satu cara mencegah penularan COVID-19 di ruangan tertutup.
(Penulis: Salsabila Putri Pertiwi)
Baca Juga: Tak Selalu Pakai Obat, Terapkan 3 Cara Ini Ternyata Bisa Bantu Atasi Darah Tinggi
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR