Bobo.id - Pada beberapa sudut rumah, misalnya di sudut kamar mandi, apakah ada kapur barus yang diletakkan oleh Ibu di sana?
Bentuk kapur barus ini macam-macam, ada yang bundar, bulat, maupun pipih. Selain itu, warna dan aroma kapur barus juga bermacam-macam.
Apa Itu Kapur Barus?
Kapur barus juga sering disebut sebagai kamper, teman-teman. Ciri khas dari kapur barus adalah aromanya yang kuat.
Karena aromanya yang kuat inilah,kapur barus sering diletakkan di sudut kamar mandi, dapur, atau lemari.
Baca Juga: 5 Bahan Alami di Rumah yang Bisa Buat Bulu Mata Jadi Lebih Panjang dan Lentik
Tujuannya adalah untuk mengusir serangga, seperi semut, rayap, atau kecoak di beberapa tempat tadi.
Kapur barus merupakan zat padat seperti lilin dengan warna transparan agak putih.
Nah, kapur barus terbuat dari getah pohon jenis laurel kamper, yaitu pohon berukuran besar yang banyak ditemukan di Asia, termasuk di Indonesia, seperti di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Namun kapur barus juga ada yang terbuat dari terpentin, atau cairan yang diolah dari getah pohon pinus.
Kapur Barus Bisa Mengalami Perubahan Ukuran
Ketika diletakkan di sudut kamar mandi, kapur barus tentu berukuran dan berbentuk utuh.
Namun setelah beberapa waktu, ukuran kapur barus akan mengalami perubahan, nih, teman-teman.
Kapur barus akan menyusut atau berubuh ukuran menjadi lebih kecil dari ukuran semula.
Bahkan lama-kelamaan kapur barus akan habis tak bersisa.
Wah, apa yang menyebabkan kapur barus jadi mengalami perubahan ukuran, bahkan bisa sampai habis, ya?
Perubahan kapur barus yang berbentuk padat dan kemudian mengecil disebut dengan penyubliman.
Penyubliman adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas. Kapur barus adalah salah satu benda yang mengandung zat kimia aktif dan mengalami penyubliman ini.
Kapur Barus Terpapar Perubahan Suhu
Zat dapat mengalami perubahan yang disebabkan karena berbagai hal, salah satunya adalah faktor lingkungan.
Saat diletakkan di dalam lemari atau kamar mandi, suhu di sekitar kapur barus akan terperangkap dan memanas.
Suhu panas ruangan dan suhu kapur barus yang berbeda inilah yang akhirnya membuat kapur barus menyusut dan lama-kelamaan menjadi sangat kecil.
Ukuran kapur barus yang menjadi kecil ini kemudian lama-kelamaan akan membuat kapur barus habis tak bersisa.
Baca Juga: Makan Makanan Ini Agar Peredaran Darah Tetap Lancar, yuk! Mulai dari Delima hingga Cabai
Gunakan Bahan Lain untuk Gantikan Kapur Barus
Meski banyak digunakan untuk mengusir serangga, seperti kecoak, kapur barus ternyata punya beberapa efek samping.
Misalnya dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Hal ini disebabkan dari zat kimia yang ada pada kapur barus.
Nah, kalau kamu atau anggota keluarga di rumah mengalami alergi kapur barus, ada beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk menggantikan penggunaan kapur barus, lo.
Bahan pertama yang bisa digunakan untuk menggantikan kapur barus adalah kayu manis.
Baca Juga: Bisa Menghilangkan Jamur pada Tanaman, Simak Berbagai Manfaat Kayu Manis untuk Tanaman di Rumah
Aromanya yang menyengat akan membuat serangga jadi menghindar dari area kayu manis diletakkan.
Bahan lain yang juga bisa digunakan untuk menggantikan kapur barus adalah kencur.
Sama seperti kayu manis, aroma kencur yang kuat membuat serangga jadi enggan mendekat.
(Penulis: Retno Nurul Aisyah, Tyas Wening)
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR