Bobo.id - Selamat tahun baru 2021, teman-teman! Apakah di tempatmu bisa melihat kembang api?
Kembang api memang biasa dinyalakan saat ada perayaan, termasuk tahun baru. Pancaran cahaya warna-warni yang indah ini menghiasi langit malam.
Biasanya yang terpancar adalah warna putih, merah, ungu, hijau, kuning, dan oranye.
Namun, coba teman-teman perhatikan. Kembang api umumnya tidak memancarkan cahaya warna biru terang, lo.
Kalau teman-teman yakin pernah melihat cahaya biru di kembang api, coba ingat-ingat lagi, apakah warnanya benar-benar biru terang? Bukan biru pudar atau keunguan?
Mengapa warna biru terang jarang ditemukan di kembang api, ya? Yuk, cari tahu penjelasannya!
Suhu Menentukan Warna yang Keluar dari Kembang Api
Para ahli atau peneliti kembang api, yang disebut sebagai pyrotechnician, telah melakukan berbagai percobaan untuk menciptakan warna biru terang dalam kembang api.
Baca Juga: Tips agar Hewan Peliharaan Tidak Stres karena Kembang Api saat Malam Tahun Baru
Baca Juga: Negara Mana yang Mengembangkan Kembang Api, ya? #akubacaakutahu
Namun, percobaan ini belum membuahkan hasil karena warna biru terang ternyata sangat sulit untuk dimasukkan dalam kembang api.
Hal ini ternyata disebabkan oleh stabilitas warna saat berada di suhu yang sangat tinggi sebelum kembang api meledak di udara.
Untuk membuat kembang api, dibutuhkan empat komponen utama, yaitu bahan bakar yang biasanya berupa bubuk mesiu, adonan warna, sumbu, dan lem.
Nah, berbagai bahan tadi kemudian dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang disebut pelet.
Nantinya, bahan-bahan itu akan bercampur, lalu meledak saat ditembakkan ke udara dan mengeluarkan warna-warna di dalamnya.
Warna Bisa Memudar saat Terpapar Suhu yang Tinggi
Hal lain yang menyebabkan warna biru terang jarang terlihat di kembang api yang meledak adalah faktor suhu.
Saat sumbu kembang api terbakar, pelet akan menjadi panas hingga meledak dan mengeluarkan warna kembang api.
Ledakan yang terjadi akan memanaskan adonan warna dalam pelet sehingga warna-warna yang keluar akan terlihat bersinar.
Semakin panas adonan warna yang ada di dalam kembang api, maka akan menghasilkan pancaran cahaya yang semakin terang, lo.
Hal ini juga yang membuat warna kembang api yang kita lihat akan semakin terang dan semakin pekat.
Namun, pemanasan atau paparan suhu panas pada warna ini ada batasnya, nih, teman-teman.
Suhu yang terlalu tinggi atau panas dalam kembang api untuk membuat ledakan dan memanaskan adonan warna di dalamnya, justru bisa memecah molekul warna dan membuat pigmen warna memudar bahkan menghilang.
Baca Juga: Kumpulan 5 Menu Bergizi untuk Sarapan Tahun Baru di Rumah, Ada Bubur Manado dan Salad Bangkok
Baca Juga: Kumpulan 3 Resep Jagung Bakar yang Bisa Dicoba untuk Menu Tahun Baru, Ada yang pakai Keju
Ada Molekul Warna yang Lebih Kuat dari Molekul Lainnya
Setiap molekul warna yang digunakan dalam kembang api memiliki kekuatan terhadap suhu panas yang berbeda-beda, lo.
Contohnya adalah strontium chloride, yaitu campuran bahan kimia yang digunakan untuk membuat warna merah bisa bertahan hingga suhu 816 derajat Celcius, yang bahkan lebih panas dari suhu beberapa lava.
Sayangnya, untuk membuat warna biru terang, digunakan campuran bahan kimia yang molekulnya tidak sekuat molekul pembentuk warna merah.
Campuran bahan kimia yang digunakan untuk membuat warna biru terang adalah copper chloride yang lebih rentan terhadap panas dibandingkan strontium chloride.
Saat molekul copper chloride bisa memancarkan warna biru terang, yaitu pada suhu 538 derajat Celcius, saat itu juga molekul warna biru terang ini akan terpecah.
Ini artinya, ahli kembang api harus membuat campuran yang tepat untuk membuat warna biru terang muncul di kembang api, tapi tidak terlalu panas hingga molekul warna terpecah.
Baca Juga: Ingin Mulai Rajin Menabung? Ikuti 4 Tips Menabung Cepat Ini, yuk!
Warna Biru Terang Bisa Dibuat Menggunakan Zat Berbahaya
Hingga saat ini, para pyrotechnician masih terus berusaha menentukan campuran yang tepat untuk mendapatkan warna biru terang yang bisa keluar saat kita melihat kembang api di langit.
Hal ini membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam menentukan campuran adonan, teman-teman.
Sebenarnya, warna biru bisa dihasilkan dengan menggunakan zat kimia tertentu, yaitu dengan menggunakan arsenik.
Sayangnya, arsenik adalah bahan kimia yang sangat beracun dan sangat berbahaya bagi manusia sehingga tidak mungkin digunakan dalam kembang api.
Karena masih belum ditemukan komposisi yang tepat, saat ini kita hanya bisa melihat warna biru pucat saja di antara warna-warni kembang api, nih, teman-teman.
(Penulis: Tyas Wening, Iveta R.)
Baca Juga: Mengapa Tahun Baru Masehi Dimulai Tanggal 1 Januari, ya? #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Cari Tahu Tradisi Unik Beberapa Negara saat Menyambut Tahun Baru, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Insider |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR