Bobo.id – Uang merupakan alat pembayaran untuk jual-beli. Namun, pernahkah teman-teman dengar ada yang menyebut kata "uang" menjadi "duit"?
Teman-teman lebih sering menyebut yang mana? Dari mana asal kata uang dan duit, ya? Yuk, cari tahu!
Asal Kata “Uang”
Ada beberapa versi asal kata "uang". Ada yang bilang kata “uang” berasal dari kata “wang”, artinya alat pembayaran yang terbuat dari emas.
Emas pada zaman dulu digunakan untuk membayar barang-barang yang mahal.
Barang-barang murah dibayar dengan perak, sedangkan yang lebih murah lagi dibayar dengan tembaga, besi, dan kuningan.
Baca Juga: 5 Manfaat Menabung, Mulai dari Bisa Mengatur Uang Sendiri hingga Dana Cadangan
Ada juga yang bilang kata “uang” berasal ari nama ahli keuangan di Tiongkok, yaitu Wang An Shi.
Uang emas Tiongkok yang dari zaman itu pernah masuk ke Indonesia dan dijadikan alat pembayaran sah.
Ada juga yang bilang kata “uang” berasal dari kata “daluwang”, yaitu kertas yang dibuat dari kulit pohon.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, alat pembayaran sah adalah ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) yang terbuat dari daluwang.
Asal Kata "Duit"
Sedangkan kata “duit” berasal dari kata “duit” atau “doit”, yaitu sebutan untuk uang koin kuno Eropa yang dibuat pada abad ke-14.
Duit di Eropa merupakan salah satu uang koin yang terbuat dari perak dan digunakan sebagai alat pembayaran sah.
Duit merupakan satuan mata uang terkecil di Belanda, sedangkan yang terbesarnya disebut gulden.
Saat itu, 1 gulden sama dengan 160 duit.
Baca Juga: Ternyata Menyimpan Uang Tidak Hanya di Bank, Apa Saja ya? Yuk, Simak!
Duit masuk ke Indonesia sejak tahun 1726 karena penjajahan Belanda.
Nah, karena sering menerima uang duit itu, maka kata “duit” sendiri sering didengar juga oleh orang Indonesia.
Sebenarnya uang dan duit itu berbeda hanya di penggunaan kata saja.
Uang merupakan kata formal, sedangkan duit merupakan kata informal dalam bahasa Indonesia.
(Penulis: Cirana Merisa)
Baca Juga: Ada yang Gunakan Bawang Merah untuk Kerokan, Apakah Baik untuk Kesehatan?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR