Gen memang sudah lama diketahui memengaruhi selera makan seseorang, sehingga setiap orang memiliki makanan kesukaan yang berbeda-beda.
Nah, ternyata hal ini juga berlaku pada sensitivitas rasa asam yang dimiliki setiap orang, lo, teman-teman.
Jadi, seseorang yang mewarisi gen kepekaan tinggi pada makanan asam, akan dengan sangat mudah mengernyit saat makan makanan asam seperti lemon.
Memikirkan Makanan Asam Membuat Produksi Air Liur Berlebihan
Coba sekarang teman-teman bayangkan atau pikirkan sebuah lemon atau jeruk yang mempunyai rasa asam.
Apakah teman-teman merasa air liur yang diproduksi dalam mulut jumlahnya menjadi berlebihan?
Baca Juga: Kurangi Konsumsinya, 4 Makanan Ini Bisa Menyebabkan Pusing, Salah Satunya Produk Susu
Hal ini terjadi ketika ada suatu stimulus atau rangsangan yang kuat secara biologis dipasangkan dengan stimulus alami yang berharga.
Misalnya saat teman-teman memakan lemon yang asam, maka mulut akan mulai memproduksi air liur lebih banyak untuk mengencerkan asam di dalam mulut.
Proses ini juga merupakan respons alami yang terjadi saat kita memikirkan makanan yang asam, teman-teman.
Produksi air liur berlebihan ini juga terjadi sat teman-teman memikirkan makanan yang lezat, yang artinya otak kita memikirkan makanan asam sama seperti saat memikirkan makanan yang lezat.
Saat memikirkan makanan lezat atau asam, maka otak kita akan mengira bahwa kita akan segera memakan makanan itu dan memproduksi air liur lebih banyak sebagai persiapan sistem perncernaan untuk menerima makanan tadi.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Science Daily,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR