Bobo.id - Pandemi akibat COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia membuat kita harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Bagi banyak orang, terus menerus berada di rumah menjadi hal yang dianggap membosankan.
Maka dari itu, ada berbagai kegiatan yang dijadikan sebagai hobi baru untuk mengisi kegiatan selama di rumah saja.
Ada yang memasak, berolahraga, memelihara ikan cupang, hingga berkebun.
Dari berbagai kegiatan itu, apa yang teman-teman lakukan untuk mengisi kegiatan di rumah?
Kalau orang tua teman-teman jadi memiliki hobi berkebun, kita juga bisa ikut berkebun, lo. Salah satunya adalah dengan menanam bunga anggrek.
Tahukah kamu? Ternyata anggrek merupakan bunga tropis yang mudah dirawat lo.
Yuk, ketahui berbagai cara merawat bunga anggrek!
Anggrek yang Merupakan Bunga Tropis Bisa Dirawat dengan Mudah
Bunga anggrek termasuk tanaman yang banyak dimiliki oleh orang-orang karena perawatannya yang mudah dan bisa diletakkan di dalam maupun luar ruangan.
Anggrek bisa hidup di dalam maupun luar ruangan karena tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari untuk tumbuh, teman-teman.
Sinar matahari tetap dibutuhkan anggrek untuk tumbuh, tapi teman-teman bisa meletakkan anggrek di pinggir jendela rumah atau tempat yang teduh agar mendapatkan sinar matahari.
Perlu diingat, untuk tidak meletakkan tanaman anggrek pada tempat yang terkena sinar matahari langsung karena bisa menyebabkan daun tanaman anggrek justru hangus.
Baca Juga: Tak Hanya Indah, Beberapa Tanaman Hias ini Memiliki Aroma Harum yang Cocok Ditanam di Halaman Rumah
Bunga Anggrek Tidak Perlu Disiram Terlalu Banyak
Agar bisa tetap hidup, bunga anggrek juga perlu disiram meskipun anggrek merupakan bunga tropis yang mudah dirawat.
Bedanya, air yang teman-teman perlukan untuk menyiram bunga anggrek tidak perlu terlalu banyak.
Basahi tanaman anggrek setiap hari, tapi secukupnya saja dengan memegang bagian akar atau media tanam anggrek untuk mengetahui apakah air yang dibutuhkan oleh anggrek sudah cukup.
Menyiram anggrek tidak perlu terlalu sampai basah bahkan ada air yang menggenang seperti saat menyiram tanaman lain.
Kalau media tanam atau akar anggrek sudah terasa basah dan lembap, maka cairan yang dibutuhkan oleh anggrek sudah cukup.
Teman-teman cukup menyirami anggrek dengan cara menyemprotnya dengan semprotan tanaman dan tidak perlu menggunakan selang air yang mengeluarkan banyak air.
Air yang terlalu banyak pada tanaman anggrek, terutama pada akarnya bisa membuat akar anggrek membusuk, lo, teman-teman.
O iya, jika mempunyai tanaman anggrek, sebaiknya meletakkan potnya tidak langsung di permukaan tanah, tapi dengan cara digantung, teman-teman.
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan anggrek dari serangan hama seperti siput atau bekicot.
Tidak Butuh Tanah Sebagai Media Tanam Anggrek
Kalau teman-teman melihat tumbuhan yang ditanam di sekitar teman-teman, kita pasti akan melihat di bagian bawah tumbuhan terdapat tanah yang menjadi medai tanamnya.
Namun, untuk menanam anggrek, teman-teman tidak memerlukan media tanam berupa tanah, lo.
Anggrek adalah tanaman yang di alam liar hidup secara alami pada ranting tanaman lain dan secara liar di wilayah hutan tropis yang curah hujannya tinggi.
Nah, sedangkan kalau anggrek ingin ditanam untuk dijadikan tanaman hias, biasanya anggrek akan ditanam di pot menggunakan berbagai media tanam, seperti tanah, serabut kelapa, kayu lapuk, arang, bahkan batu bata.
Sebenarnya, ada dua jenis anggrek yang bisa dikembangbiakkan, salah satunya anggrek epiphyt yang hidup menempel pada tanaman lain.
Meskipun menempel pada tanaman lain, pertumbuhan anggrek tidak mengganggu tanaman inangnya atau dianggap sebagai gulma, lo.
Sedangkan jenis yang kedua adalah anggrek terrestris atau anggrek tanah yang memerlukan media tanam berupa tanah untuk hidup.
Tidak semua jenis anggrek memerlukan media tanam tanah karena ada beberapa jenis anggrek yang memerlukan lebih sedikit jumlah air dibandingkan jenis anggrek lainnya.
Dengan menggunakan media tanam lain tadi, anggrek tetap bisa mendapatkan air saat akarnya melekat pada media tanam tadi meskipun tidak sebanyak air yang disimpan oleh tanah.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR