Bobo.id - Manusia memiliki lima indra, yaitu penciuman, peraba, perasa, pengelihatan, dan pendengaran.
Setiap indra yang dimiliki oleh manusia ini dilakukan oleh organ tubuh yang berbeda-beda.
Indra pengelihatan dilakukan menggunakan mata, kulit adalah indra peraba, hidung merupakan indra penciuman, dan telinga adalah indra pendengaran.
Setiap alat indra manusia ini ternyata memiliki berbagai keunikan, lo, teman-teman.
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Inilah Fungsi Penting Bulu Hidung untuk Saluran Pernapasan
Sayangnya, setiap organ tubuh ini juga bisa mengalami kelainan, yang menyebabkan penurunan kemampuan organ tubuh untuk melakukan tugasnya.
Nah, salah satu indra yang bisa mengalami kelainan adalah hidung. Kelainan yang paling sering dialami hidung adalah penurunan kemampuan untuk mencium aroma atau bau.
Biasanya, hal ini terjadi saat kita sedang pilek. Namun ternyata ada berbagai kelainan yang bisa terjadi pada hidung, nih, teman-teman.
Parosmia
Pernahkah teman-teman merasa mencium aroma yang tidak enak, sementara menurut orang-orang di sekitar kita bau itu harum atau menyenangkan?
Nah, kalau teman-teman pernah mengalami hal ini, bisa jadi indra penciuman teman-teman punya kelainan parosmia atau salah mengenali bau.
Parosmia adalah keadaan ketika kita bisa mendeteksi suatu bau, tapi bau atau aroma yang kita deteksi tadi salah.
Contohnya ketika ada aroma yang tidak terlalu bau, kita menganggap aroma tadi adalah bau yang tidak menyenangkan.
Biasanya, gangguan penciuman ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kerusakan pada saraf penerima indra penciuman, cedera di kepala, flu, terapar racun, atau gangguan pada sistem saraf.
Phantosmia
Gangguan penciuman lainnya adalah phantosmia yang sering disebut sebagai halusinasi penciuman, yaitu kondisi di mana kita mencium bau yang sebenarnya tidak ada, nih, teman-teman.
Misalnya saja ketika teman-teman secara tiba-tiba mencium bau bawang putih padahal di sekitar kita tidak ada benda yang mengeluarkan aroma itu.
Gejala yang menjadi penyebab phantosmia hampir sama dengan parosmia, nih, teman-teman, mulai dari cedera di kepala, kerusakan pada sistem saraf, flu, atau sinus.
Meskipun punya gejala yang hampir sama dengan parosmia, tapi dua gangguan ini sangat berbeda, lo, teman-teman, karena parosmia menyebabkan kita salah mengenali bau, sedangkan phantosmia menyebabkan kita mencium aroma yang sebenarnya tidak ada.
Baca Juga: Pesien Diabetes Wajib Tahu, Inilah 5 Makanan yang Bisa Bikin Diabetes Makin Parah
Hyposmia
Hyposmia adalah gangguan penciuman yang membuat menurunnya kemampuan hidung untuk mendeteksi bau, teman-teman.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini, lo, seperti alergi, cidera di kepala, septum atau dinding pembatas hidung yang menyimpang, hinga infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, orang yang serign menggunakan obat tertentu juga bisa menlamai kondisi penurunan kemampuan indra penciuman.
Hyposmia juga dikatakan bisa menjadi tanda dari munculnya beberapa penyakit tertentu, nih, teman-teman, seperti obesitas atau tekanan darah tinggi.
Anosmia
Gangguan pada indra penciuman yang terakhir adalah anosmia, yaitu hilangnya kemampuan indra penciuman kita untuk mendeteksi bau apapun.
Nah, biasanya gangguan anosmia ini disebabkan karena adanya cedera pada otak, kondisi hidung, atau ada orang yang memang sejak lahir sudah mengalami kondisi ini.
Kehilangan kemampuan penciuman yang terjadi saat pilek atau flu berbeda dengan anosmia, teman-teman, karena saat flu, kita kehilangan kemampuan penciuman untuk beberapa saat saja.
Sedangkan anosmia membuat penderitanya tidak bisa mencium aroma apapun dalam waktu yang lama bahkan ada yang mengalaminya secara permanen atau tidak bisa disembuhkan.
Selain berpengaruh ke kemampuan kita untuk mendeteksi aroma, anosmia juga akan memengaruhi kemampuan kita dalam merasakan makanan, lo.
Penyebabnya adalah karena indra pengecap kita berhubungan dengan indra penciuman, yang bisa membuat makanan terasa lebih sedap.
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR