Bobo.id - Apakah teman-teman tahu perbedaan asam lambung, heartburn, dan GERD?
Ketiganya memang penyakit yang sama-sama menyerang organ lambung kita. Namun, ternyata ini adalah tiga penyakit yang berbeda.
Mulai dari gejala yang dirasakan hingga pengobatannya pun berbeda, lo.
Agar tidak salah, kita cari tahu sebenarnya apa perbedaan penyakit asam lambung, heartburn, dan GERD di sini, yuk!
Baca Juga: Mulai dari Pisang Hingga Putih Telur, Inilah 7 Makanan yang Bisa Menetralkan Asam Lambung saat Puasa
Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung juga dikenal dengan refluks asam. Refluks asam bisa menyebabkan heartburn dan gejala lain seperti batuk, tenggorokan sakit, rasa pahit di belakang tenggorokan, rasa asam di mulut, dan tekanan di sekitar dada.
Di antara lambung dan esofagus, terdapat sebuah otot yang menghubungkan keduanya, namanya lower esophageal sphincter atau LES.
Fungsi otot itu adalah mengencangkan saluran esofagus setelah makanan masuk ke lambung. Nah, jika otot itu lemah atau tidak berfungsi dengan tepat, maka refluks asam bisa terjadi.
Refluks asam adalah kondisi ketika cairan asam lambung bisa naik kembali ke esofagus.
Heartburn
Meski disebut “heartburn”, kondisi ini tidak berhubungan dengan organ jantung (heart), hanya saja gejalanya mirip.
Seperti penyakit asam lambung dan GERD, heartburn adalah gangguan pada sistem pencernaan, tepatnya di esofagus.
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut bagian belakang dan lambung.
Saat seseorang mengalami kondisi heartburn, dadanya akan terasa sakit. Karenanya, seringkali rasa sakit itu keliru diartikan sebagai serangan jantung.
Heartburn biasanya terjadi setelah makan. Penyebabnya adalah asam lambung yang mengenai bagian esofagus.
Lapisan esofagus lebih halus dibandingkan lapisan lambung, teman-teman. Karenanya, cairan asam lambung yang mengenai esofagus bisa menimbulkan sensasi seperti terbakar di dada.
Rasa sakit itu bisa terasa seperti terbakar, tajam, atau menyesakkan. Menurut sebagian orang, heartburn terasa seperti ada sensasi terbakar di sekitar leher dan etnggorokan dan rasa tidak nyaman di sekitar dada.
GERD
Kondisi GERD atau Gastroesophageal reflux ini sebenarnya sama seperti penyakit asam lambung, namun kondisinya lebih akut.
GERD ini terjadi ketika refluks asam muncul dua kali dalam seminggu dan menyebabkan peradangan pada esofagus.
Gejala GERD ini meliputi napas yang tidak sedap, kerusakan email gigi akibat kelebihan asam, heartburn, nyeri dada, batuk kering yang terus-menerus, asma, kesulitan menelan, mual dan ingin muntah.
Sebagian besar orang bisa mengalami heartburn atau asam lambung karena makanan tertentu yang dikonsumsi atau kebiasaan berbaring sesaat setelah makan.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Menyebabkan Mulut Terasa Pahit, Salah Satunya Asam Lambung Naik
Menurut dokter, GERD yang merupakan kondisi lebih akut terjadi akibat kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dan bisa disebabkan oleh anatomi tubuh, seperti kelebihan berat badan atau obesitas.
Di antara ketiganya, heartburn merupakan kondisi yang paling ringan, diikuti dengan penyakit asam lambung dan GERD. Jika merasakan gejala heartburn, penyakit asam lambung, maupun GERD, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, teman-teman.
Untuk mencegahnya terjadi, kita bisa mengurangi kebiasaan seperti berbaring langsung setelah makan dan makan terlalu banyak atau dalam porsi besar, dan mengurangi konsumsi makanan yang meningkatkan asam lambung.
Beberapa makanan yang bisa meningkatkan asam lambung misalnya cokelat, kopi, makanan berminyak dan asin, makanan tinggi lemak, makanan pedas, dan makanan yang asam.
(Penulis: Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR