Bobo.id - Bernapas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia tanpa sadar dan menjadi hal yang penting dilakukan.
Sebab dengan bernapas, tubuh mendapatkan asupan oksigen yang penting untuk berbagai proses dalam tubuh.
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan dialirkan oleh darah dan mengalir ke seluruh tubuh.
Salah satu proses dalam tubuh yang memerlukan oksigen adalah proses metabolisme.
Baca Juga: Mengenal Panca Indra Hidung, Si Pencium Bau dengan Jutaan Reseptor
Inilah sebabnya kekurangan oksigen menjadi hal yang fatal dan berbahaya bagi tubuh.
Kekurangan oksigen pada tubuh ini bisa ditunjukkan dengan berbagai gejala, salah satunya adalah perubahan warna kulit wajah.
Ketika kekurangan oksigen, kulit wajah akan berubah menjadi kebiruan atau keunguan.
Cari tahu, yuk, mengapa kekurangan oksigen bisa memengaruhi perubahan warna kulit wajah!
Darah Dalam Tubuh Membawa Oksigen
Ketika kita menghirup oksigen, maka oksigen tadi akan masuk ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh kita.
Oksigen yang kita hirup akan diikat oleh darah yang berlangsung di alveolus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran dan pengikatan darah.
Nah, sel darah yang bertanggung jawab untuk menyediakan oksigen ke seluruh jaringan tubuh adalah sel darah merah, teman-teman.
Hampir semua sel darah merah yang ada di pembuluh darah manusia membawa pasokan oksigen penuh yang mengalir di tubuh kita.
Mengapa Kekurangan Oksigen Menyebabkan Kulit Berubah Warna?
O iya, sel darah yang membawa oksigen ini berwarna merah cerah yang berpengaruh pada warna kulit kita.
Nah, saat darah kekurangan oksigen, hal ini akan berpengaruh juga pada warna darah yang akan berubah menjadi merah tua kebiruan.
Warna darah berpengaruh pada warna kulit kita.
Saat darah kita mengandung banyak oksigan dan membuatnya berwarna merah, maka kulit teman-teman, seperti wajah akan berwarna merah atau merah muda.
Hal ini juga terjadi saat darah kita kekurangan oksigen yang menyebabkan darah berwarna merah kebiruan, maka kulit akan berubah warna menjadi kebiruan atau keunguan.
Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut sebagai sianosis, yaitu perubahan warna kulit atau lapisan kulit dalam yang berubah menjadi keunguan atau kebiruan.
Saat kekurangan oksigen, kulit berubah menjadi kebiruan atau keunguan karena jaringan yang berdekatan dengan permukaan kulit memiliki kadar oksigen yang rendah.
Biasanya, keadaan ini akan mudah terlihat pada kulit wajah yang terlihat berubah warna menjadi kebiruan.
Baca Juga: Waspada Diabetes, 6 Gejala Ini Bisa Jadi Pertanda Gula Darah Meningkat
Selain itu, warna kebiruan atau sianosis juga mudah terlihat di gusi, sekitar mata, dan bibir, lo, teman-teman.
Apakah Darah Memang Berubah Menjadi Warna Biru?
Meskipun kulit kita bisa berubah menjadi kebiruan atau keunguan saat kekurangan oksigen, darah kita tidak berubah menjadi biru sepenuhnya, lo, teman-teman, hanya merah kebiruan.
Lalu kenapa kulit kita berubah menjaid biru atau keunguan?
Nah, sebenarnya warna biru ini hanya warna yang terlihat oleh mata kita saja, teman-teman.
Ketika melihat pembuluh darah, cahaya akan memiliki panjang gelombang yang berbeda saat menerpa kulit, pembuluh darah, dan darah.
Beberapa cahaya yang kita lihat akan tersebar, sedangkan beberapa cahaya yang lain akan tersebar, dan yang lainnya akan dipantulkan kembali ke mata.
Cahaya biru ternyata tidak dapat menembus kulit dengan baik dan cenderung tersebar sehingga membuatnya kembali ke mata.
Inilah sebabnya kalau pembuluh darah berada dekat kulit, sebagian besar cahaya biru akan diserap mata dan cahaya merah dipantulkan meskipun tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Minum Minuman Bersoda Secara Berlebihan Mulai Sekarang, Dampaknya Bisa Berbahaya!
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR