Bobo.id - Apakah teman-teman tahu makna bintang pada pancasila, tepatnya makna lambang bintang pada sila pertama pancasila?
Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki lambang untuk menggambarkan isi dan maknanya.
Sekarang, kita cari tahu apa makna bintang pada pancasila pertama, yuk! Simak selengkapnya di sini.
Baca Juga: Butir-Butir Pengamalan Pancasila Lengkap dari Sila Pertama Hingga Sila Kelima
Makna Bintang pada Pancasila
Bintang merupakan lambang dari sila pertama.
Bintang dengan perisai hitam ini melambangkan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Makna bintang adalah sebagai cahaya. Cahaya ini diibaratkan seperti Tuhan yang merupakan cahaya bagi setiap manusia.
Bintang juga diartikan sebagai cahaya yang menyinari dasar negara yang lima, yaitu Pancasila.
Kemudian juga cahaya bagi sifat negara yang lima, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila
Cahaya juga berperan sebagai penerang tujuan negara kita, yaitu:
1. Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi dan keadilan sosial
Sedangkan latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
Baca Juga: Makna Bagian Tubuh Garuda Pancasila, Lambang Negara Indonesia
Makna Sila Pertama Pancasila
"Ketuhanan yang Maha Esa" dalam sila pertama pancasila berarti kita sebagai bangsa Indonesia harus mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya.
Di Indonesia, semua orang harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan masing-masing agama yang dianut.
Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Di dalam makna sila pertama pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.
Nila-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran masing-masing agama.
Terdapat juga harapan pada sila pertama pancasila ini, yaitu dengan kita percaya pada Tuhan maka kita tidak akan menyakiti saudara sebangsa kita.
Hal ini tentunya akan menciptakan kerukunan untuk Indonesia.
Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-4 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini adalah contoh penerapan pancasila berdasarkan makna sila pertama Pancasila:
1. Mempercayai Adanya Tuhan
Bila kita mempercayai adanya tuhan, maka kita telah menerapkan sila pertama. Menolak keberadaan tuhan sama halnya dengan melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan mempercayai adanya tuhan, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Memeluk Suatu Agama Tertentu
Memeluk suatu agama juga merupakan salah satu bentuk penerapan dari sila ketuhanan yang Maha Esa. Agama juga menjadi bagian dari identitas diri kita.
Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk agama tertentu.
Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
3. Menjalankan Ibadah Sesuai Perintah Agama
Ketika kita telah memeluk suatu agama tertentu, maka kita terikat untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan.
Karena itulah kita harus menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Salah satunya adalah dengan menjalankan ibadah.
Taat beribadah sesuai agama juga merupakan bentuk pengamalan sila pertama pancasila.
4. Toleransi
Perbedaan di antara pemeluk agama bisa saja menimbulkan masalah di negara kita.
Cara paling mudah untuk menghindari konflik agama adalah dengan meningkatkan rasa toleransi. Dengan adanya toleransi, maka kita akan saling hormat menghormati.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR