Bobo.id - Adakah diantara teman-teman yang pernah mendengar atau mengetahui tentang demam berdarah?
Demam berdarah adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus dengue sendiri bisa masuk ke dalam tubuh manusia karena gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca Juga: Diare Hingga Malaria, Waspadai Berbagai Penyakit Ini di Musim Hujan, Bukan Hanya Pilek
Kedua jenis nyamuk ini biasa hidup di wilayah tropis maupun subtropis.
Diperkirakan terdapat 400 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri kasus demam berdarah diperkirakan 95.893 kasus pada 2020.
Data ini berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesua (Kemenkes RI).
Melihat banyaknya kasus demam berdarah di Indonesia, membuat kita harus mencari tahu tentang penyakit ini.
Di sini kita akan mengetahui tentang demam berdarah mulai dari gejala hingga cara menangani demam berdarah.
Gejala Demam Berdarah
Berikut ini adalah gejala jika seseorang menderita demam berdarah:
Baca Juga: Peran dan Fungsi Penduduk dalam Pembangunan Nasional
Cara Mencegah Demam Berdarah
Berikut ini adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah:
Cara Penanganan Demam Berdarah
Saat ini belum ada obat yang bisa digunakan untuk mengobati demam berdarah. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah virus semakin kuat.
Baca Juga: Inilah Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue, Simak Penjelasannya!
Berikut ini adalah hal yang bisa dilakukan jika terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Segera Pergi Ke Dokter
Jika sudah melakukan langkah penanganan demam berdarah, tetapi gejala demam berdarah belum reda, maka segeralah pergi ke dokter. Penangan yang tepat akan mencegah munculnya gejala yang lebih parah.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com,Halodoc.com,alodokter |
Penulis | : | Ratih Sari Sugeng Wijayanti |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR