Bobo.id - Salah satu gejala meningitis adalah leher kaku atau sakit leher. Namun, leher kaku juga sebenarnya bisa disebabkan oleh hal lain.
Leher kaku adalah kondisi yang menimbulkan nyeri dan kesulitan menggerakkan leher, terutama jika mencoba menoleh.
Lalu, bagaimana membedakan sakit leher kaku biasa dengan gejala meningitis? Sebelumnya kita cari tahu dulu apa itu meningitis.
Penyakit meningitis atau radang selaput otak, merupakan peradangan pada meninges, yakni sistem membran yang melindungi sistem saraf pusat.
Meninges terdiri dari tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis dapat terjadi ketika cairan di sekitar meninges atau selaput yang melapisi otak terinfeksi.
Umumnya, penyebab meningitis adalah akibat infeksi virus dan bakteri.
Namun, kemungkinan lain penyakit ini akibat kanker, iritasi kimia, jamur atau parasit, alergi obat, dan trauma di kepala seperti pukulan atau pascaoperasi.
Baca Juga: Punya Sejarah yang Unik, Bagaimanakah Asal Mula Hidangan Nasi Goreng Masuk ke Indonesia?
Beberapa meningitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri ini dapat menular. Penularannya melalui batuk, bersin, atau kontak dekat.
Meningitis bisa jadi berbahaya dan menghilangkan nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
Karena itu, penting untuk kita mengetahui gelaja-gejalanya agar langsung bisa memeriksakan diri ke dokter.
Bedanya Leher Kaku serta Sakit Kepala Akibat Meningitis dan Penyakit Biasa
Leher manusia terdiri dari berbagai macam otot, urat, ligamen, dan tulang, teman-teman. Jaringan-jaringan ini bekerja sama untuk membuat kepala bergerak dengan leluasa.
Namun, jika digunakan terlalu keras, mengalami cedera, atau tertarik, leher akan mengalami kondisi kaku dan nyeri.
Baca Juga: Anak-Anak Juga Bisa Terkena Meningitis, Inilah Penyebab dan Cara Pencegahannya!
Kekakuan pada leher biasanya muncul saat bangun tidur, cedera saat berolahraga, pekerjaan, atau aktivitas fisik berat lainnya.
Selain itu, di tengah school from home seperti sekarang, kita juga rentan alami leher kaku dan sakit kepala karena terlalu sering menatap layar laptop atau gadget. Lalu penyebab lainnya adalah kurang tidur.
Kalau teman-teman mengalami ini, cobalah kompres atau pijat kepala dan leher. Setelah itu istirahatkan tubuhmu.
Kalau leher kaku dan sakit kepala hilang, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika rasa sakitnya terus-menerus dirasakan, teman-teman perlu waspada.
Bersumber dari Hellosehat.com, keluhan leher sakit atau kaku yang jadi tanda meningitis dapat terasa sampai ke bahu. Bahkan sekadar meregangkan leher atau menggerakkan leher ke kanan, kiri, atas, dan bawah, bisa semakin memperparah nyeri leher.
Baca Juga: Sering Dialami Banyak Orang, Ternyata Ini Penyebab Leher Terasa Sakit saat Bangun Tidur!
Rasa sakit dan kaku leher akibat meningitis nantinya akan meluas hingga ke kepala.
Ini karena selaput meninges yang membentang sepanjang otak dan sumsum tulang belakang, turut memanjang hingga ke leher.
Leher merupakan satu-satunya bagian yang paling fleksibel dari semua area yang dilalui oleh selaput meninges.
Singkatnya, meninges bisa dibilang sebagai “perantara” kepala dan leher, sehingga peradangan pada meninges akan memengaruhi gerak leher.
Jika alami seperti ini, bisa jadi ini merupakan gejala meningitis. Namun teman-teman juga perlu waspadai gelaja lainnya, yakni:
1. Gejala Meningitis Pada Bayi
- Selera makan menurun.
- Mudah marah.
- Sering mengantuk.
- Lesu.
- Demam.
2. Gejala Meningitis pada Anak-Anak
- Demam tinggi hingga menggigil.
- Muncul warna kekuningan di kulit.
- Tubuh dan leher terasa kaku.
- Mudah marah, bahkan sering menangis dengan teriakan tinggi.
- Selera makan menurun.
- Lemas.
Baca Juga: Flu Sering Ditandai dengan Sakit Kepala, Mengapa saat Flu Kita Mengalami Sakit Kepala, ya?
3. Gejala Meningitis pada Orang Dewasa
- Sakit kepala.
- Demam.
- Leher kaku.
- Kejang Sensitif pada cahaya.
- Mudah mengantuk.
- Badan lesu.
- Mual dan muntah.
- Selera makan menurun.
Gejala Meningitis Bakteri
- Altered mental status (penurunan kesadaran).
- Mual dan muntah.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Sifat mudah marah.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Panas dingin.
- Leher kaku.
- Area kulit berwarna ungu yang menyerupai memar.
- Kantuk.
- Badan lesu.
Kalau teman-teman mengalami gejala-gejala itu, segeralah periksa ke dokter.
sakitBaca Juga: Sakit Kepala Hingga Penyakit Jantung, Inilah 5 Efek Buruk yang Disebabkan Kebanyakan Tidur!
Mengatasi Leher Kaku Akibat Cedera Ringan atau Otot Tegang
Salah satu penyebab paling umum dari kondisi ini adalah otot tegang atau cedera ringan.
Ini bisa disebabkan oleh kegiatan sehari-hari, lo. Contohnya karena postur tubuh yang tidak baik ketika sedang melakukan kegiatan-kegiatan ini:
Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan otot pada leher mengalami ketegangan, bahkan berpotensi terkilir atau keseleo.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR