Bobo.id - Kebarakan hutan dan lahan (karhutla) memang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, sehingga setiap puncak kemarau beberapa wilayah melakukan status siaga.
Kebakaran hutan dan lahan memang lebih sering terjadi karena faktor cuaca yang panas.
Namun, tidak menutup kemungkinan kebakaran terjadi karena ulah manusia.
Baca Juga: Cara Menanggulangi Kebakaran Hutan, Materi Kelas 3 SD Tema 1
Demi mencegah kebarakan hutan atau tidak membakar banyak tempat, beberapa daerah memberlakukan status siaga.
Pemberlakuan status siaga ini disampaikan oleh Kasubdit Penanggulangan Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Radian Bagiyono.
Hal itu dilakukan karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) siklus puncak musim kemarau terjadi pada Agustus dan September.
Bulan September ini masih diberlakukan status siaga karena masih ada beberapa minggu puncak kemarau terjadi.
Walau sudah masuk bulan September, kita tetap harus waspada akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan analisis prakiraan musim kemarau, 85,38 persen wilayah di Indonesia masuk musim kemarau, sehingga perlu diwaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Ada enam provinsi yang sudah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan, yaitu Riau, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Inilah 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Menggunakan Stopkontak
Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa wilayah yang akan mulai mengakhiri status siaga pada bulan Oktober.
Dua wilayah tersebut adalah Riau dan Jambi yang potensi kebakaran hutan dan lahan tinggi.
Pihaknya telah menyiapkan solusi untuk mengatasi karhutla, salah satunya adalah analisis iklim.
Menurutnya, analisis iklim penting dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengurangi kemungkinan ternjadinya iklim yang tidak biasa.
Ia berharap dengan melakukan analisis iklim ini, kebakaran hutan dan lahan akan bisa dihindari.
Selain itu meraka juga melakukan modifikasi cuaca sebagai bentuk pencegahan.
Modifikasi itu akan dilakukan dengan membuat lahan gambut yang kering menjadi tetap basah sehingga tidak mudah terbakar.
Berikut akan dijelaskan penyebab kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Penyebab Kebakaran Hutan
Penyebab kebarakan hutan dibagi menjadi, dua yaitu yang disebabkan manusia dan yang disebabkan kejadian alam.
Namun menurut penelitian, sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia.
Baca Juga: Jangan Lakukan Lagi, Menaruh Barang di Atas Kulkas Bisa Berbahaya! Salah Satunya Bisa Picu Kebakaran
1. Kejadian Alam
Walau kebakaran hutan karena kejadian alam ini jarang terjadi, kita harus tetap waspada.
Teman-teman pun bisa lebih berhati-hati bila sedang berada di dekat hutan atau lahan dengan kondisi alam seperti berikut:
- Sambaran Petir
Sambaran yang bisa menimbulkan api dan menjadi penyebab kebarakan.
Sambaran petir ini bisa mengenai benda tinggi seperti pohon yang kemudian merambat ke tanaman lainnya.
- Suhu Tinggi Akibat Pemanasan Global
Hal ini bisa juga menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan.
Pada musim panas akan ada banyak rumput dan ranting yang kering sehingga mudah sekali terbakar.
Suhu tinggi bisa menimbulkan percikan panas yang membakar ranting dan rumput.
- Erupsi Gunung Berapi
Erupsi gunung berapi bisa menyebabkan kebakaran hutan dan lahan karena adanya lahar panas yang keluar dari dalam gunung.
2. Ulah Manusia
- Api Unggun
Api unggun saat berkemah bisa membuat teman-teman merasa nyaman dan hangat.
Namun api unggun ini bisa menjadi penyebab dari kebarakan hutan dan lahan.
Bara dari api unggun yang tidak benar-benar padam bisa memicu munculnya api lagi dan menyebabkan hutan dan lahan terbakar.
- Membakar Sampah
Hal ini sudah sudah menjadi kebiasaan di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Bencana Alam Klimatologis: Banjir, Badai, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan
Membakar bisa menyebabkan munculnya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, kebiasaan tersebut juga akan memperbanyak polusi udara.
- Membakar kembang api.
Meski kembang api adalah tontonan yang indah dan cantik, kita harus ingat bahwa percikan api dari kembang api bisa menjadi penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan.
- Membuka Lahan di Hutan dengan Cara Dibakar
Hal ini adalah cara yang salah.
Beberapa wilayah di Indonesia masih ada yang menggunakan cara membakar hutan atau lahan dengan sengaja.
Hal ini biasanya dilakukan untuk mempersiapkan pembukaaan lahan bercocok tanam yang baru.
Nah, itu tadi beberapa penyebab kebakaran hutan yang harus teman-teman perhatikan.
Apalagi di musim kemarau, kebakaran hutan bisa terjadi dengan mudah.
(Penulis : Haryanti Puspa Sari, Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR