Bobo.id - Ketika muncul rasa gatal, tangan kita secara otomatis akan menggaruk bagian yang terasa gatal.
Namun, setelah menggaruk bagian tersebut, rasa gatal tiba-tiba berpindah tempat. Apakah kamu pernah mengalami hal ini?
Ternyata hal seperti ini ada penjelasan ilmiahnya, lo. Yuk, cari tahu bersama!
Baca Juga: Bisa Bikin Ketagihan, Inilah Alasan Orang Indonesia Suka Makan Nasi
Proses yang Terjadi di Otak
Ketika menggaruk, sebenarnya kita sedang menunjukkan reaksi pertahanan diri untuk melindungi tubuh dari parasit.
Selain itu, menggaruk juga bertujuan untuk mengurangi penumpukan sel-sel mati pada kulit.
Sebuah penelitian dari Temple University Health System mencoba mencari tahu alasan kita menggaruk ketika merasa gatal.
Ketika bagian tubuh yang gatal digaruk, otak akan menerima sinyal rasa sakit yang lemah. Kemudian otak mengubah sinyal tersebut menjadi rasa lega.
Namun, penelitian juga menunjukkan semakin kita menggaruk bagian yang gatal, maka rasa gatal yang muncul akan semakin bertambah.
Hideki Mochizuki, PhD, Asisten Profesor Dermatologi di TUSM menyebutkan menggaruk terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan intensitas gatal.
Tidak hanya itu, rasa sakit dan kerusakan kulit permanen juga muncul pada saat kulit terlalu sering digaruk.
Baca Juga: Mengapa Suara Napas Kita Terdengar Lebih Keras ketika Tidur? Inilah Proses Pernapasan yang Terjadi
Peran Hormon Serotonin
Ketika merasa gatal dan menggaruk, otak kita mengeluarkan hormon serotonin.
Hormon serotonin berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut.
Hormon ini juga akan dikeluarkan ketika kita mengurangi rasa gatal dengan cara mencubit, mengusap, atau memukul secara perlahan.
Itulah mengapa, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara.
Namun, pada suatu waktu hormon serotonin ini akan habis. Bersamaan dengan itu, rasa gatal muncul kembali.
Uniknya, rasa gatal tersebut dapat muncul pada bagian tubuh yang semula gatal maupun bagian tubuh yang lain.
Menurut Zhou-Feng Chen dari Universitas Washington, hormon serotonin yang menyebar dari otak ke sumsum tulang belakang dapat berpindah.
Baca Juga: Mengapa Kita Tidak Sadar Menjulurkan Lidah Ketika Berkonsentrasi? Inilah Alasannya
Serotonin berpindah dari neuron pengindraan rasa sakit menuju ke sel saraf yang memengaruhi intensitas gatal.
Atau dengan kata lain, hormon serotonin berperan dalam memengaruhi rasa gatal, baik mengurangi ataupun meningkatkan intensitas gatal.
Para peneliti terus melakukan penelitian untuk memahami rasa gatal, agar dapat mengembangkan terapi atau metode pengobatan pada pasien gatal kronis.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR