Teman-teman, pernahkah kamu penasaran mengapa ketika kita memasukkan air ke dalam satu cetakan es, air terasa berat, namun saat membeku menjadi lebih ringan?
Dilansir dari Livescience, zat cair pada air justru lebih padat daripada bentuk cairnya, berbeda dengan zat yang lain.
Faktanya, ketika air membeku, volumenya meningkat 8 persen, serta ada energi yang menyebabkan molekul di dalam air bergerak untuk membentuk ikatan hidrogen yang stabil.
Molekul-molekul di dalam es ini membentuk ikatan yang pendek dan erat, sehingga menyisakan beberapa ruang kosong di dalamnya.
Sementara pada air yang berbentuk cair, ikatan molekulnya lebih bebas dan 'lepas', sehingga es tidak lebih padat daripada air.
Ternyata Ada Air pada Paru-Paru Manusia!
Pada saat kita mengembuskan napas, ternyata ada sekitar 17,5 mililiter air yang keluar bersama dengan karbon dioksida setiap jam.
Baca Juga: Unik! Di dalam Air Liur Ada Protein yang Bisa Menyebabkan Perubahan Rasa pada Lidah
Fakta ini telah dibuktikan dan ditulis dalam Jurnal Polish Pneumonology and Allergology tahun 2012.
Uniknya saat berolahraga, kita mengeluarkan 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak air saat mengembuskan napas.
Ini karena napas yang kita embuskan merupakan udara lembap yang berasal dari paru-paru lembap.
Air ini akan terlihat ketika kita bernapas pada saat udara dingin, namun dalam bentuk uap air.
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR