Bobo.id - Banjir rob terjadi di beberapa wilayah di pesisir Indonesia.
Banjir rob adalah jenis banjir yang dipicu oleh fenomena rob atau naiknya permukaan laut akibat air pasang.
Air pasang ini lantas menggenangi wilayah di daerah pesisir.
oleh karena itu, banjir rob banyak terjadi di daerah dekat pantai.
Nah, banjir rob ini disebut bisa menyebabkan kesuburan tanah menurun yang memerlukan upaya reklamasi tanah untuk mengembalikan kondisi tanah.
Banjir rob menyebabkan kesuburan tanah menurun ini juga didukung sebuah bukti video viral setelah yang menampilkan ratusan cacing mati setelah tanah terendam banjir rob di daerah pesisir Jawa Tengah.
Dalam video itu, cacing-cacing tersebut keluar dari tanah, dengan beberapa genangan air yang masih terlihat di sekelilingnya.
Ratusan cacing tanah keluar dari tanah saat air pasang laut dan mati.
Banjir rob menyebabkan cacing tanah mati, padahal, cacing tanah adalah satu hewan yang membantu meningkatkan kesuburan tanah, teman-teman.
Baca Juga: Benarkah Fenomena Perigee Jadi Penyebab Banjir Rob di Jawa Tengah?
Lantas apa dampak matinya cacing tanah akibat banjir rob dan kenapa perlu dilakukan upaya reklamasi tanah?
Dampak Banjir Rob pada Lingkungan
Bobo menyadur dari Kompas, air laut memang memiliki kandungan garam yang tinggi, terutama Natrium (NA).
Selain itu, air laut memiliki sifat basa, yaitu mencapai pH 8,5.
Nah, cacing seperti makhluk hidup lain hidup nyaman pada kisaran pH antara 6-7, jadi jika pH lingkungan naik, cacing akan mati.
Banjir rob bisa menurunkan kesuburan tanah karena membuat tanah mengandung garam dan pH tinggi.
Jika kondisi tanah berubah, maka tanah akan berubah menjadi toksik (racun) bagi hewan-hewan di tanah.
Bahkan, selain hewan tanah, banjir rob juga berdampak buruk pada tumbuhan, teman-teman.
Saat kadar garam di tanah tinggi, tanaman akan mengalami kondisi plasmolisis.
Baca Juga: Apa Perbedaan Banjir Rob, Banjir Bandang, dan Banjir Air Biasa?
Plasmolisis adalah kondisi sel tumbuhan yang terpaksa menyerap banyak larutan garam dari sekitarnya, sehingga akan kehilangan air dan menjadi lemah.
Upaya Reklamasi Tanah
Untuk mengembalikan kondisi kesuburan tanah, perlu dilakukan upaya reklamasi tanah yang tercemar oleh NA.
Biasanya, dibutuhkan asam organik atau gipsum dan sulfat untuk menurunkan NA dan pH yang terlalu tinggi dalam tanah.
Jadi, upaya reklamasi tanah umumnya dilakukan dengan menabur atau menyebar zat-zat kimia yang bisa meredam atau mengimbangi kondisi basa NA.
Berapa lama proses reklamasi tanah?
Untuk melakukan reklamasi itu dibutuhkan waktu sekitar 10-14 hari, teman-teman.
Setelah upaya reklamasi, tanah bisa ditanami kembali.
Menurutnya, teknologi reklamasi semacam itu sudah banyak digunakan oleh petani di daerah lahan pasir pantai utara.
Kuis! |
pH air laut bisa mencapai angka berapa? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id,Kompas,menlhk.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR