Awan abu-abu tertawa. Kango tiba-tiba merobek awan abu-abu untuk meliliti tubuhnya. Awan abu-abu sangat kesal karena dirinya sekarang tinggal separuh.
Kango yang sudah diselimuti awan abu-abu, meluncur cepat turun ke bumi. BLUK! Tubuhnya menyentuh tanah dengan aman, karena dilindungi awan tebal. Awan abu-abu semakin jengkel melihat Kango dari atas. Akan tetapi, awan tiba-tiba tertawa terbahak sendiri sambil berlalu pergi.
Kango bingung melihat awan abu-abu yang tiba-tiba tertawa sendiri. Ia baru tahu apa penyebabnya setelah Joey melihatnya.
“Lompatanmu sangat tinggi, Kak,” katanya. “Tapi, sekarang bulumu jadi abu-abu!”
Kango langsung menunduk melihat bulu tubuhnya. Astaga, ternyata tubuhnya tertutup sejenis debu dari awan abu-abu. Ia mencoba membersihkan tubuhnya, namun tak bisa. Warna abu-abu telah menempel di bulunya. Akhirnya, ia pun pasrah menjadi abu-abu seperti itu.
“Kamu jadi terlihat semakin gagah,” puji hewan-hewan lain dengan tulus.
Joey jadi iri pada kakaknya.
“Kamu tidak boleh iri pada kakakmu,” nasihat Serigala, sahabat baik Joey.
Joey jadi malu sendiri. Namun, ia tetap ingin coba melompat tinggi juga.
“Aku ingin tahu, apakah aku juga bisa meraih awan abu-abu,” gumam Joey.
Diam-diam, Joey melatih dirinya setiap malam. Ia berlatih melompat dan terus melompat. Sayangnya, ia tak pernah bertemu awan apapun, walau ia telah lelah melompat.
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR