Mereka pun dipenjara di Semarang, Jawa Tengah. Setelah bebas, Rasuna sempat meneruskan pendidikannya di Islamic College.
Setelah Kemerdekaan
Perjuangan Rasuna Said masih berlanjut hingga masa-masa setelah kemerdekaan.
Dia banyak terlibat dalam berbagai organisasi, seperti Panitia Pembentukan Dewan Perwakilan Nagari yang pada 1946.
Dia juga bergabung dengan Komite Nasional Indonesia Daerah Sumatera Barat (KNID-SB).
Tahun 1949, Rasuna berhasil duduk di kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Serikat (RIS). Pasca-pembubaran RIS, dia terpilih sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Sementara.
Setelah RIS bubar, Ir. Soekarno menunjuknya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung sebagai penasihat pemerintah.
Di tengah kesibukannya itu, Rasuna masih aktif dalam organisasi Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) sebagai salah satu pimpinan.
Hajjah Rangkayo Rasuna Said wafat pada 2 November 1965 di Jakarta akibat sakit penyakit kanker darah.
Atas jasanya, Presiden Soeharto menerbitkan surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 084/TK/Tahun 1974 dan menobatkan Rasuna sebagai Pahlawan Nasional pada 13 Desember 1974.
Atas jasanya, nama Rasuna Said diabadikan sebagai nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dan nama jalan di daerah asalnya, Padang, Sumatera Barat.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pahlawan Nasional Indonesia
----
Kuis! |
Di sekolah mana Rasuna Said menjadi satu-satunya murid perempuan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR