Bobo.id - Selain terkenal setia, anjing juga menjadi salah satu hewan yang terkenal dengan kepintarannya.
Dilansir dari Kompas.com, kecerdasan anjing ini dilandasi oleh keinginan dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan manusia.
Caranya bisa bermacam-macam, mulai dari memahami tanda, tindakan, perintah, gerakan tubuh, maupun perilaku.
Bahkan, rata-rata anjing diketahui bisa memahami sampai 160 kata dan beberapa mampu memahami hingga 250 kata, lo.
Ketika kita terus berusaha untuk melatih anjing peliharaan, maka anjing itu pun akan semakin pintar.
Hal serupa juga terjadi pada anjing yang tinggal di Instituto Educativo Tecnico Diversficado De Monterrey Casannare, Kolombia.
Anjing berwarna hitam manis bernama Negro itu telah tinggal beberapa tahun terakhir di tempat itu.
Di sana, ia ditugaskan menjadi semacam penjaga yang mengawasi siswa saat sedang melakukan studi.
Sebagai imbalannya, Negro dirawat oleh pihak sekolah. Anjing itu diberikan makan, air, perhatian, dan tempat yang aman.
Menemukan Toko Kecil di Sekolah
Pada awal Negro melakukan tugasnya, anjing itu menyadari bahwa ada toko kecil di mana banyak siswa berkumpul.
Baca Juga: Setelah Mengembara, Akhirnya Anjing Liar Diselamatkan oleh Seorang Pahlawan
Siswa itu akan berkumpul untuk membeli barang-barang saat istirahat, kadang-kadang mereka akan membeli kue yang dijual di sana.
Nah, di sinilah anjing berwarna hitam itu belajar tentang jual beli dan memutuskan untuk mencobanya sendiri.
Hampir setiap hari anjing itu pergi ke toko dan melihat anak-anak memberi uang dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Suatu hari secara spontan, Negro muncul dengan sehelai daun di mulutnya sambil mengibaskan ekornya.
Anjing itu ingin memberi tahu pada petugas di sana bahwa ia menginginkan kue untuk dimakan.
Yap, itu gemas sekali. Negro telah menemukan mata uangnya sendiri dan karena tingkah gemasnya itu, mata uangnya diterima.
Anjing berwarna itu pun berhasil mendapatkan kue yang diinginkannya dengan sebuah daun, teman-teman.
Dengan penerimaannya, Negeri pun menyadari bahwa uangnya benar-benar bisa tumbuh di pohon dan bisa sewaktu-waktu digunakannya.
Oleh karena itu, mengambil daun yang berjatuhan di bawah pohon sudah menjadi rutinias hariannya sekarang.
Anjing menggemaskan itu pun datang setiap hari untuk membeli kue dan selalu membayar dengan sehelai daun.
Baca Juga: Tubuhnya Sering Bergerak Saat Tidur, Apakah Anjing Bisa Bermimpi Layaknya Manusia?
Jadi Rutinitas Harian
Yap tidak hanya sehari atau dua hari, kini aktivitasnya untuk mengambil daun dan membeli kue sudah jadi rutinitas hariannya.
Menariknya, anjing pintar bernama Negro itu melakukan aktivitas itu selama bertahun-tahun, lo.
Petugas kantin sekolah itu juga telah memastikan bahwa anjing itu hanya mendapatkan makanan yang aman untuk dimakan anjing.
Tak hanya itu saja, petugas itu pun membatasi pembeliannya menggunakan sehelai daun hanya beberapa hari.
Tentu saja ini untuk mencegah inflasi baik dalam mata uang sehelai daun dan lingkar pinggang anjing yang semakin lama semakin bertambah.
Ketika pertama kali anjing itu mendapat penolakan, raut wajahnya sangat sedih, begitu pun dengan yang melihatnya.
Namun akhirnya, anjing pintar itu berhasil menemukan cara untuk membuat dirinya sendiri mengerti.
Aktivitas Negro yang sangat menggemaskan ini masih saja jadi salah satu hal yang luar biasa untuk dilihat.
Nah, itulah kisah Negro dengan tingkah lucunya membayar makanan menggunakan daun.
Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ini 3 Alasan Ilmiah Anjing Peliharaan Bisa Sangat Setia pada Pemiliknya
Apakah anjing peliharaan teman-teman juga sering menunjukkan tingkah lucu yang menggemaskan?
----
Kuis! |
Berapa rata-rata kata yang mampu dipahami oleh anjing? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | The Dodo |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR