Bobo.id - Sebagai negara demokrasi, Indonesia melakukan pemilihan umum (pemilu) yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Pemilu dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, hingga pemimpin daerah.
Dengan adanya pemilu, rakyat bisa memilih pemimpin yang mewakili rakyat di lembaga pemerintahan.
Selain itu, dalam ilmu politik ada dua sistem pemilu yang umum digunakan, yaitu sistem pemilu distrik dan proporsional.
Lalu, apa perbedaan keduanya? Sebelum mengetahui kunci jawabannya, simak pembahasan tentang pemilu dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas 8 SMP.
Namun, sebelumnya teman-teman bisa mencoba mengerjakan soalnya sendiri terlebih dahulu.
Apakah teman-teman sudah selesai mengerjakan soal-soalnya? Kalau sudah, coba cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini, ya.
Apa perbedaan sistem pemilu distrik dan proporsional?
Jawaban:
Sistem Pemilu Distrik
Pemilu distrik, artinya satu daerah pemilihan memilih satu wakil (single-member constituency).
Baca Juga: Apa Perbedaan Demokrasi Klasik dan Demokrasi Modern? Materi PPKn
Sistem pemilu distrik adalah sistem tertua dan dilakukan berdasarkan kesatuan daerah.
Jadi, suatu negara biasanya akan dibagi dalam beberapa daerah dan rakyat mengadakan pemilu di setiap daerahnya untuk memilih satu perwakilan.
Nantinya, calon perwakilan daerah yang mendapatkan suara terbanyak akan mewakili rakyat di lembaga pemerintahan.
Keuntungan Sistem Distrik
- Mendorong partai politik untuk menyingkirkan perbedaan dan bekerja sama.
- Mendorong penyederhanaan partai politik.
- Calon perwakilan daerah lebih mudah dikenal oleh masyarakat.
Kelemahan Sistem Distrik
-Partai kecil kurang mendapatkan kepentingan.
- Kurang cocok dilakukan dalam masyarakat plural, karena terbagi dalam kelompok yang berbeda-beda.
- Perwakilan daerah yang terpilih lebih mementingkan daerahnya daripada kepentingan nasional.
Baca Juga: 20 Contoh Perilaku Demokrasi oleh Pelajar di Lingkungan Sekolah
Sistem Pemilu Proporsional
Sistem pemilu proporsional, artinya satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil (multy-member constituenty) atau sistem perwakilan berimbang.
Sistem pemilu proporsional digunakan oleh Indonesia untuk memilih perwakilan secara tidak langsung.
Masyarakat akan memilih berdasarkan nomor urut dari masing-masing partai politik. Perhitungan suara ditentukan melalui penjumlahan suara secara nasional atau daerah provinsi.
Keuntungan Sistem Proporsional
- Dianggap lebih mewakii presentasi perolehan suara setiap partai agar bisa menduduki lembaga pemerintahan.
- Partai politik besar dan kecil punya kesempatan yang sama.
Kelemahan Sistem Proporsional
- Kurang mendorong partai-partai untuk bekerja sama.
- Wakil rakyat kurang dikenal masyarakat.
- Partai politik mempersulit partai politik lain untuk menududuki lembaga pemerintahan.
Baca Juga: Kapan Indonesia Menerapkan Demokrasi Terpimpin dalam Pemerintahannya?
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
---
Kuis! |
Apa keuntungan sistem distrik? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR