Bobo.id - Pada pelajaran IPS di sekolah, kita tak hanya belajar ilmu sosial modern, tapi juga ilmu sosial zaman purba, salah satunya adalah zaman praaksara.
Zaman praaksara adalah satu klasifikasi zaman purba yang masih sangat primitif.
Hal ini penting kita ketahui karena di Indonesia banyak sekali bukti-bukti peninggalan zaman purba yang ditemukan para arkeolog dari seluruh dunia, lo!
Nah, kali ini kita akan membahas tentang apa saja ciri-ciri zaman praaksara atau zaman ketika belum ada perkembangan teknologi canggih.
Kegiatan manusia pada zaman praaksara umumnya adalah berburu dan meramu.
Sesuai namanya, manusia zaman praaksara belum mengenal tulisan dan juga dikenal sebagai manusia pura.
Bukti zaman praaksara yang dikumpulkan arkeolog berupa fosil, alat-alat kehidupan, fosil tumbuhan dan hewan, gambar di gua, dan sebagainya.
Di masa itu, manusia masih menggunakan tradisi lisan serta menggunakan alat-alat yang saat itu masih dalam proses perkembangan dan penyempurnaan.
Contohnya seperti membuat kapak genggam, yang kini telah berkembang menjadi kapak lojong yang lebih fleksibel dan efektif.
Ciri-Ciri Kehidupan Praaksara
Berikut ini adalah ciri-ciri kehidupan praaksara yang ditinjau dari lima aspek, yaitu aspek kepercayaan, teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Tak Terbarukan Beserta dengan Contohnya
1. Aspek Kepercayaan
Pada kehidupan praaksara, masyarakat di zaman itu masih mempercayai kemampuan mistis dari benda-benda dan alam yang dianggap punya kekuatan supranatural, seperti:
- Animisme, merupakan kepercayaan yang meyakini bahwa benda-benda memiliki roh dan jiwa seperti gunung, batu, dan lainnya.
- Dinamisme, meyakini bahwa segala sesuatu yang memiliki kekuatan dapat memengaruhi keberhasilan atau gagalnya manusia.
Orang pada zaman praaksana percaya bahwa benda-benda magis seperti batu, jimat, pohon besar, dan lain sebagainya bisa mendatangkan musibah atau berkah bagi mereka.
- Totemisme, yaitu kepercayaan bahwa ada hewan tertentu yang dianggap sakral dan berkekuatan magis. Hewan yang dianggap suci itu misalnya adalah sapi, ular, dan lain sebagainya.
2. Aspek Teknologi
Meski belum mengenal tulisan, orang zaman praaksara memiliki teknologi purba yang membantu mereka bertahan hidup
Salah satunya bisa terlihat dari alat sederhana yang digunakan untuk berburu berupa baru-batu yang diruncingkan sebagai senjata untuk memburu.
Mereka juga menggunakan teknologi berteknik rendah seperti teknik tangan, pukulan, goresan, roda berputar, dan teknik tatap batu.
3. Aspek Ekonomi
Baca Juga: Siapa Manusia yang Pertama Kali Menemukan Api? #AkuBacaAkuTahu
Sistem ekonomi zaman praaksara adalah melakukan kegiatan sederhana berupa barter atau tukar menukarkan barang.
Untuk itu, mereka akan bekerja sama memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bergantung dari alam.
4. Aspek Sosial
Ciri sosial kehidupan praaksara adalah manusia hidup berkelompok berisikan 10-15 orang dan memiliki pemimpin yang ditaati oleh setiap anggotanya.
Hidup mereka suka berpindah-pindah untuk memperoleh sumber daya dan memenuhi keutuhan kehidupan mereka.
Adapun ciri-ciri sosial masyarakat praaksara, yaitu:
- Tidak bercocok tanam,
- Mengandalkan hasil buruan untuk bertahan hidup,
- Hidup nomaden untuk mengumpulkan sumber daya alam.
- Tidak memiliki perbedaan status sosial, sehingga tak ada batasan antara pemimpin dan pekerja.
5. Aspek Budaya
Baca Juga: Termasuk Hewan Purba, Ini 4 Jenis Ubur-Ubur yang Miliki Serangan Berbahaya
Ciri budaya zaman praaksara dapat dilihat dari cara mereka bertahan hidup dan menjalani kehidupan berkelompok. Ciri-cirinya adalah:
- Menggunakan peralatan yang sangat sederhana, seperti membuat senjata dari batu, logam, dan kayu.
- Belum mengenal teknik memasak, sehingga hasil buruan umumnya dimakan mentah atau dibakar.
Pada zaman praaksara ini sudah ditemukan api yang membantu untuk memasak makanan dan perlindungan.
- Perhiasan yang sangat primitif, mereka saat itu hanya memakai kulit kerang sebagai kalung.
Selain itu, masyarakat praaksara juga memanfaatkan sisa hasil buruan sebagai aksesori, misalnya gigi dan bulu binatang.
- Memanfaatkan material sekitar untuk membuat peralatan, misalnya senjata untuk berburu, rotan untuk dibuat rakit dan pelindung, hingga bulu hewan buruan untuk pelindung suhu dingin.
- Tinggal di dalam gua untuk berlindung dari hempasan alam.
Mereka belum bisa membuat rumah dan sering kali berpindah-pindah wilayah.
Nah, itulah ciri-ciri zaman praaksara yang belum mengenal tulisan dan teknologi modern.
(Penulis: Heni Widiastuti/ Niken Bestari)
Baca Juga: Jadi Salah Satu Hewan Purba yang Masih Ada, Ini 5 Jenis Buaya Ganas di Dunia
----
Kuis! |
Apa itu totemisme? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Grid Kids,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR