Hasil dari perhitungannya, Archimedes hanya menemukan perkiraan bilangan, yaitu antara 3 1/7 dan 3 10/71, atau nilai rata-rata yang didapat sekitar 3,1418.
Setelah penemuan Archimedes, banyak matematikawan lainnya yang menggunakan bilangan Archimedes dan menghitung nilai Pi dengan akurat.
Contohnya matematikawan asal Tiongkok, yaitu Liu Hui. Menggunakan metodenya sendiri, ia menemukan 5 digit desimal menjadi 3,14159.
Selanjutnya, matematikawan Hindu Aryabhata, Brahmaputra hingga matematikawan Arab, yaitu Mohammed bin Musa al Khawarizmi juga mencoba menghitung nilai Pi, tapi hasil hitungannya belum sangat akurat.
Lalu, dengan menggunakan metode Archimedes, matematikawan asal Jerman, Ludolph van Ceulen menemukan pendekatan nilai pi hingga 35 digit, dengan sangat akurat.
Prestasinya ini dianggap luar biasa dan banyak orang yang menghormati jasanya.
Apa Itu Nilai Pi?
Sejak ditemukan oleh Archimedes, banyak matematikawan yang mengembangkan nilai Pi agar lebih akurat.
Salah satunya adalah matematikawan Inggris, William Shanks, yang mengembangkan temuan Ludolph Ceulen dan matematikawan lain mengenai nilai Pi.
William Shanks berhasil menghitung nilai Pi hingga dua angka desimal di belakang koma untuk memudahkan orang menggunakan Pi, yaitu angka Pi 3,14 atau 22/7.
Definisi nilai Pi adalah rasio (perbandingan) keliling lingkaran dan panjang diameter lingkaran.
Baca Juga: Rumus Luas dan Keliling Lingkaran Beserta Contoh Soalnya
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas,Science |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR