Bobo.id - Awan yang kita lihat berarakan di langit mempunyai bentuk dan ukuran yang unik.
Kadang, bentuk awan menggumpal seperti kapas yang ditumpuk, kadang hamparan pemandangan putih, kadang juga seperti garis tipis.
Menurut National Geographic, bahan penyusun awan adalah air dan partikel debu, kotoran, dan garam laut.
Sedangkan menurut Livescience, awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.
Tetesan awan sangat ringan dan menumpuk saat mengapung, bercampur dengan udara agar terlihat halus di langit.
Selain itu, meskipun terlihat ringan, rata-rata berat awan cumulus di langit bisa mencapai 500.000 kilogram, lo!
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya. Yuk, simak informasi berikut!
1. Awan Tinggi
Awan tinggi adalah awan yang biasanya terdiri dari kristal es serta sebagian kecil cairan air. Jenis awan ini berada di ketinggian lebih dari 6 sampai 12 kilometer.
Kelompok awan tinggi ini tidak menurunkan hujan. Contohnya: awan Cirrus, awan Cirrocumulus, dan awan Cirrostratus.
Awan Cirrus yaitu awan tipis yang bentuknya menyerupai bulu ayam, berada di ketinggian langit, berwarna putih, dan bertekstur halus.
Baca Juga: 7 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia, Ada yang Tingginya Mencapai 838 Meter!
Awan Cirrocumulus, yaitu awan dengan bentuk seperti terputus-putus, terdiri atas kristal es, dan membentuk seperti kelompok domba tidak menimbulkan bayangan.
Awan Cirrostratus, yaitu awan berwarna putih merata, tipis dan halus, yang mampu menutupi sebagian atau seluruh langit.
2. Awan Sedang
Awan sedang berada pada ketinggian 2 sampai 6 kilometer. Jenis awan ini juga terdiri dari kristal es dan sebagian kecil cairan air, dan tidak menurunkan hujan.
Adapun kelompok awan sedang terdiri dari awan Altostratus dan awan Altocumulus.
Awan Altostratus, yaitu jenis awan yang berbentuk lembaran dan seringkali berbentuk satu struktur berserat.
Ada juga yang memiliki bentuk yang meluas dan menyebar, dan berwarna putih kelabu.
Awan Altocumulus, yaitu jenis awan yang bergerombol karena jumlahnya banyak dan letaknya saling berdekatan satu sama lain, sering terlihat saat cuaca cerah.
3. Awan Rendah
Awan rendah berada di ketinggian kurang dari 2 kilometer. Jika udara cukup dingin, jenis awan ini bisa mengandung partikel es dan salju.
Adapun jenis awan yang tergolong ke dalam kelompok awan rendah, antara lain awan Nimbostratus, awan Stratus, dan awan Stratocumulus.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan dari Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?
Awan Nimbostratus, yaitu awan yang menghasilkan hujan atau salju yang stabil dan lama.
Awan Stratus, yaitu awan berbentuk kabut yang berada pada ketinggian rendah, tipis, dan dekat dengan permukaan Bumi.
Awan Stratocumulus, yaitu awan yang berbentuk gulungan dengan warna bervariasi dari abu-abu dan putih cerah.
Uniknya, pada awan Stratocumulus terdapat bagian-bagian yang memiliki celah terang dari sinar matahari.
4. Awan Perkembangan Vertikal
Awan perkembangan vertikal merupakan awan yang berada di ketinggian sangat rendah, sekitar 0,5 sampai 1,5 kilometer di atas permukaan laut.
Ada dua jenis awan perkembangan vertikal, yakni Cumulus dan Cumulonimbus. Awan Cumulus biasanya disebut awan pembawa hujan.
Sedangkan Cumulonimbus, yaitu sebuah awan vertikal dengan bentuk padat yang di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.
Nah, itulah empat jenis awan berdasarkan ketinggiannya, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa saja jenis awan yang ketinggiannya berada di antara 2 sampai 6 kilometer? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR