Keberhasilan ini ditunjang oleh didirikannya pelabuhan yang aman dan angkatan laut yang cukup banyak.
Ratu Kalinyamat juga melakukan kerja sama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten.
Aspek sosial dan ekonomi itu berdampak pada keadaan Jepara yang aman dan tentram, teman-teman.
Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M.
Dalam sistem ini, para raja di wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka.
Melalui perwakilan ini, para raja melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang.
Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.
Salah satunya kerja sama dengan Sultan Johor untuk merebut Malaka dari tangan Portugis dengan menurunkan 40 kapal.
Selain itu, utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis.
Berkat keberaniannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai "Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani."
Ini artinya, kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa adalah sangat kuat, teman-teman.
Baca Juga: 6 Contoh Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia Sebagai Bentuk Keragaman Budaya, Materi IPS
Source | : | Kompas.com,ruangguru.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR