Pedagang Tiongkok dan India memanfaatkan Selat Malaka untuk berdagang dan bersosialisasi.
4. Selat Malaka berada di dekat garis khatulistiwa.
Karena terletak di dekat garis khatulistiwa, Selat Malaka memiliki iklim tropis yang memudahkan para pedagang berbaur tanpa gangguan musim dingin yang membatasi pelayaran.
5. Pelayaran melalui Selat Malaka memiliki lebih sedikit risiko dan perlu lebih sedikit dana.
Pelayaran melalui selat Malaka memiliki risiko lebih kecil daripada melalui Samudra Hindia di timur Nusantara dan utara Australia.
Selain itu, pelayaran melalui selat Malaka memerlukan dana lebih sedikit daripada harus memutari Nusantara.
Nah, itulah 5 alasan mengapa Selat Malaka menjadi tempat ramai perdagangan dan tempat strategis untuk berdagang.
Tak hanya di era Nusantara, fungsi selat Malaka sebagai jalur perdagangan masih ada hingga sekarang, lo.
Indonesia, Malaysia, dan Singapura menjadikan rute selat Malaka untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Hal ini adalah salah satu strategi untuk memperpendek rute pelayaran perdagangan internasional.
Oleh sebab itu, di Selat Malaka telah dibangun pelabuhan dengan berbagai fasilitas modern untuk keperluan perdagangan ini.
Baca Juga: Bagaimana Bangsa Proto Melayu Masuk ke Wilayah Indonesia? Ini Asal-usulnya
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas,Ilmugeografi.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR