Bobo.id - Keadaan cuaca di lingkungan sekitar cepat berubah, Bagaimana cuaca di lingkungan sekitar rumahmu?
Saat ini, ada beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami cuaca ekstrem. Panas di siang hari dan hujan badai di sore hari.
Salah satu penyebab adanya hujan badai di sore hari karena adanya siklon tropis 18S yang ada di Indonesia bagian timur.
Sementara itu, cuaca ekstrem dengan terjadi panas terik di siang hari, ada yang menyebutnya dengan 'panas mendidih'.
Dilansir dari Kompas.com, informasi mengenai 'panas mendidih' sudah tersebar di berbagai media sosial sejak 9 April 2023.
Dalam pesannya disebutkan, sinar ultraviolet akan memancar pada pukul 10.00-13.00 sehingga disarankan beraktivitas di dalam rumah.
Jika berada di luar ruangan tanpa perlindungan, maka sinar ultraviolet akan mengakibatkan kerusakan kulit dan mata langsung.
Sinar ultraviolet itu akan kembali normal mulai dari sore hari, yakni pada pukul 16.00 hingga pada malam hari.
Hmm, kira-kira informasi tentang 'panas mendidih' itu benar atau tidak, ya? Untuk mengetahuinya, simak informasi berikut ini, yuk!
Mengenal Indeks Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet yang mencapai Bumi akan dipengaruhi beberapa faktor, seperti sudut datang sinar Matahari, ketinggian, hingga lapisan ozon.
Baca Juga: Ada Ultraviolet A dan B, Ini Efek Samping dan Manfaat Sinar Ultraviolet
Kalau teman-teman perhatikan, setiap harinya BMKG akan menyuguhkan tingkat paparan sinar ultraviolet di sejumlah wilayah Indonesia.
Ada wilayah yang berwarna merah pekat, ada yang berwarna ungu, ada yang berwarna oranye, kuning, hingga berwarna hijau.
Tidak sekadar warna, ternyata warna-warna yang disuguhkan BMKG untuk setiap wilayah itu menggambarkan indeks sinar ultraviolet.
Warna hijau (0-2) menunjukkan kategori 'low' atau risiko bahaya rendah. Gunakan kacamata hitam dan tabir surya bagi kulit sensitif.
Warna kuning (3-5)menunjukkan kategori 'moderate' atau risiko bahaya sedang'. Kenakan pelindung Matahari dan tabir surta setiap dua jam.
Warna oranye (6-7) menunjukkan kategori 'high' atau risiko bahaya tinggi. Disarankan untuk menghindari paparan Matahari pukul 10.00-16.00.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, tabir surya, topi lebar, dan kacamata hitam di luar ruangan.
Warna merah (8-10) menunjukkan kategori 'very high' atau risiko bahaya sangat tinggi. Disarankan untuk tetap berada di tempat teduh.
Selain itu, diperlukan juga tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata bisa cepat rusak dan terbakar dengan cepat tanpa pelindungan.
Warna ungu (>11) menunjukkan kategori 'extreme' atau risiko bahaya sangat ekstrem. Ini adalah indeks yang paling tinggi.
Untuk itu, diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata bisa rusak dan terbakar dalam hitungan menit.
Baca Juga: Berada Lebih Dekat dengan Matahari, Apakah Astronaut Perlu Menggunakan Tabir Surya?
Tidak Terjadi Dampak Langsung
Sinar ultraviolet adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari Matahari. Sinar ini tidak bisa dilihat oleh mata.
Ternyata, informasi cuaca 'panas mendidih' yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia memang benar adanya, teman-teman.
Belakangan ini, wilayah timur Indonesia, Papua dan Maluku akan mengalami paparan sinar ultraviolet dengan risiko bahaya tinggi.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk berada di tempat teduh. Jika berada di luar ruangan harus memakai topi dan memakai tabir surya.
Semakin siang, sinar ultraviolet akan semakin intens memancar di wilayah Indonesia, yakni pada pukul 10.00 hingga 13.00.
Secara bergantian, wilayah Indonesia bagian tengah, barat, dan timur, akan mengalami paparan sinar ultraviolet dengan status bahaya.
Yang menjadikan informasi itu salah terletak pada dampak langsung yang akan terjadi ketika keluar tanpa pelindung di siang hari.
Dampak sinar ultraviolet jika sampai ke permukaan kulit atau mata, secara keseluruhan memang bisa berdampak buruk.
Meski begitu, dampak yang terjadi tidak langsung membuat kulit menjadi terbakar atau suhu udara menjadi mendidih, teman-teman.
Biasa Terjadi Setiap Hari
Baca Juga: Pakai Tabir Surya Penting untuk Kulit, Apa Akibatnya kalau Pakai Tabir Surya Berlebihan?
BMKG selalu menyajikan keterangan indeks sinar ultraviolet hari itu untuk dibagikan kepada masyarakat luas.
Hal ini bertujuan agar ada tindakan preventif atau pencegahan, terutama bagi individu yang rentan terpapar sinar ultraviolet.
Indek sinar ultraviolet yang terjadi belakangan ini, yakni level ekstrem sebenarnya sudah biasa terjadi sebelumnya.
Dalam prediksi yang muncul tiap harinya, hampir selalu ada indeks sinar ultraviolet yang menunjukkan warna ungu, yang artinya ekstrem.
Meski indeks sinar ultraviolet ekstrem, namun hal ini tidak akan berdampak pada terbakarnya kulit secara tiba-tiba.
Yap, BMKG menyebut hingga saat ini tidak ada kejadian kulit terbakar karena suhu udara sangat tinggi atau mendidih.
----
Kuis! |
Apa penyebab hujan badai dan angin di sore hari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR