Bobo.id - Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia.
Beliau juga menyebut bahwa mulai 21 Juni 2023, Indonesia dinyatakan telah beralih dari masa pandemi menjadi endemi.
Keputusan ini diambil karena angka konfirmasi harian Covid-19 yang sudah mendekati nihil atau nol pasien tiap harinya.
Selain itu, lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19 secara langsung maupun vaksin.
Status public health emergency of international concern yang dicabut WHO makin memperkuat pengubahan status jadi endemi.
Hmm, memangnya apa yang menjadi pembeda dari status pandemi dan endemi, Bo? Kita cari tahu bersama, yuk!
Beda Pandemi dan Endemi
Pandemi dan endemi menjadi dua kata yang sudah tidak asing lagi, apalagi setelah virus Corona mewabah di Indonesia.
Tak hanya virus Corona, kedua istilah itu erat kaitannya dengan munculnya suatu wabah atau virus di sebuah wilayah atau negara.
Lalu, apa yang membedakannya?
Pandemi terjadi ketika penyakit menyebar dengan cepat ke seluruh negara atau benua. Banyak kasus muncul setiap hari.
Baca Juga: Mengenal Disease X, Penyakit yang Disebut Bisa Picu Pandemi Baru Setelah COVID-19
Sementara itu, endemi terjadi jika suatu penyakit mewabah di suatu daerah atau populasi masyarakat tertentu.
Kemunculan suatu penyakit bisa disebut sebagai endemi jika terjadi secara konsisten dalam suatu area geografis tertentu.
Pandemi merupakan suatu kondisi penyebaran virus yang skalanya bersifat global dan sulit untuk dikendalikan.
Sementara endemi merupakan suatu kondisi yang lebih stabil karena penyebarannya hanya terbatas di suatu wilayah.
Untuk mewujudkan terjadinya endemi, ada beberapa kriteria yang perlu dipenuhi suatu negara. Berikut beberapa di antaranya:
- Laju penularan virus harus kurang dari 1 persen
- Angka fatality rate harus kurang dari 3 persen
- Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen
- Tingkat perawatan di rumah sakit harus kurang dari 5 persen
- Level PPKM berada pada transmisi lokal tingkat 1.
Agar status pandemi berubah jadi endemi, semua indikator itu harus terjadi dalam rentang waktu tertentu, misalnya 6 bulan.
Baca Juga: Apa Benar Ada Rencana Vaksinasi COVID-19 Dosis Keempat? Ini Jawaban Kemenkes
Harus Tetap Berhati-Hati
Meskipun status pandemi sudah dicabut dan diganti dengan endemi, masyarakat tetap dihimbau untuk berhati-hati.
Dunia tetap perlu waspada untuk menghadapi kemungkinan lebih banyak varian yang muncul di masa depan.
Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada seluruh pihak agar terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih.
Perilaku hidup sehat dan bersih merupakan gaya hidup yang mengutamakan kebersihkan tubuh maupun ingkungan sekitar.
Perilaku ini harus dibiasakan dalam aktivitas sehari-hari agar kualitas hidup dan kesehatan bisa lebih terjaga.
Hal ini bisa dilakukan dengan tetap mencuci tangan sebelum makan dan makan makanan yang bergizi lengkap.
Selain itu, ketika sedang sakit namun harus melakukan perjalanan, sebaiknya tetap menggunakan masker dengan benar.
Presiden juga menghimbau agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi Covid-19 yang masih disediakan secara gratis.
Vaksinasi Covid-19 ini jadi hal yang penting untuk menjaga imunitas dan mempertahankan herd imumunity di masyarakat.
Nah, itulah penjelasan tentang perbedaan status pandemi dan endemi. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: BERITA POPULER: Perbedaan Pandemi dan Endemi hingga Cara Buang Minyak Goreng Bekas yang Tepat
----
Kuis! |
Sejak kapan status pandemi dicabut? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR